Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gilad Atzmon, Syafii Maarif, dan Kebusukan Zionisme

Kompas.com - 08/02/2012, 04:11 WIB

Franz Magnis-Suseno, pemikir Katolik di Indonesia yang juga memberi testimoni, mengatakan, sulit mewujudkan ide satu negara karena Israel dan Palestina terlibat konflik sejak 1947. Namun, zionisme harus dikecam karena brutal dan tidak berperikemanusiaan.

Satu tekanan menarik disampaikan Riza Sukma, Direktur Eksekutif CSIC dan pakar politik internasional. Sambil berseloroh dia mengatakan, Syafii Maarif ternyata bukan seorang Muslim moderat. ”Ternyata beliau juga suka gagasan radikal,” kata doktor lulusan Universitas Chicago, AS, itu.

Situasi politik di Timur Tengah masih memanas. Israel terus memperlihatkan arogansinya jika berhadapan dengan Palestina. Entah dalam isu perbatasan, pengungsi, permukiman, lintas batas, dan persoalan kemanusiaan lainnya.

Lantas, bagaimana seharusnya sikap dan dukungan Indonesia terhadap Palestina? Maarif mengatakan, Indonesia harus berpegang pada UUD 1945. Penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Membela Palestina adalah membela kemanusiaan, sesuai dengan sila kedua Pancasila, yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.

(PASCAL S BIN SAJU)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com