Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Desa Hayati" Penjaga Kelestarian DAS Muria

Kompas.com - 03/02/2012, 03:07 WIB

Dalam peta Jawa Dwipa yang menggambarkan Jawa pada zaman purba (Sejarah Kawitane Wong Jawa lan Wong Kanung, 1930), Jawa Tengah bagian timur terbagi menjadi kawasan Pegunungan Muria dan Nusa Kendeng. Kedua pegunungan itu dipisahkan Selat Muria, yang endapan dan rawa-rawanya kini menjadi Kudus dan Pati. Proses pengendapan terjadi mulai abad XVI.

Kawasan-kawasan itu dialiri sejumlah sungai besar, seperti Sungai Juwana di Pati serta Sungai Wulan, Babalan, Logung, Jeratun, Piji, Gelis, Praholo, dan Ngembal di Kudus. Dari kesemua sungai itu yang merupakan sungai purba adalah Sungai Juwana, Babalan, dan Jeratun (keduanya disebut Bengawan Juana), dan Sungai Wulan (Kali Tanggulangin).

Sekarang ini, kondisi sungai-sungai utama tersebut sangat memprihatinkan karena semakin menyempit dan mendangkal. Normalisasi Sungai Juwana yang dilakukan sejak tahun 2009 hingga sekarang pun belum mampu mengatasi banjir sehingga perlu penanganan dari hulu hingga hilir.

”Kami mendorong agar Forum DAS Muria menetapkan dan mendampingi desa-desa model tersebut secara intensif sehingga dapat menjadi percontohan desa-desa lain yang mengampu sub-DAS dan DAS di Pegunungan Muria,” kata Kepala Seksi Kelembagaan Balai Pengelolaan DAS Pemali-Jratun Hadiyati Utami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com