Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Punk Tersandung di Negeri Syariat

Kompas.com - 18/12/2011, 22:03 WIB

Ketua panitia pelaksana konser Rahmad Kurniawan berdalih, melalui konser itu sebagai ajang memperkuat silaturahim sesama komunitas punk dari seluruh Indonesia.

"Kami juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa komunitas punk juga ada di Aceh. Jangan pandang kami sebelah mata, kami bahagian dari anak negeri, kami juga berhak hidup tenang dengan dunia kami, tidak semua anak punk kriminal," katanya.

Proses pembinaan

Akhirnya Pemerintah Kota Banda Aceh yang didukung aparat kepolisian memboyong puluhan anak punk itu ke SPN Seulawah untuk menjalani proses pembinaan untuk dikembalikan ke keluarganya masing-masing.

Selama ini SPN, komunitas punk laki-laki, harus rela melepaskan rambutnya yang berwarna-warni menjadi plontos, pakaian kusam berganti dengan baju koko dan kain sarung.

Setiap hari belajar hidup disiplin, ilmu agama juga diberikan yang tujuannya agar mereka kembali ke jalan yang benar.

"Saya sudah mulai disiplin. Ada perubahan kecil setelah saya di sini (SPN). Yang tadinya urak-urakan, kini mulai disiplin waktu. Butuh proses untuk berubah, selangkah demi selangkah," kata Intan, mantan anak punk di SPN Seulawah, Saree.

Kapolda Aceh Irjen Iskandar Hasan mengatakan, pembinaan terhadap anak punk itu tidak akan melanggar HAM sebab berorientasi pada perbaikan mental tiap generasi bangsa itu.

"Mereka yang masuk SPN itu akan mengikuti tradisi dicebur ke kolam dengan baju kotor dan potong rambut. Ini dilakukan sebagai salah satu kesan yang akan diingat para anak punk nantinya," katanya.

Iskandar mengatakan, anak punk tersebut akan mendapat berbagai pembinaan mental sehingga sifat yang kumal dan tidak bersih akan hilang setelah mereka dibina di SPN tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com