Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aceh yang Luluh Lantak Kini Menjadi Molek

Kompas.com - 18/12/2011, 20:52 WIB

Kota Sabang dibagi menjadi dua. Kota atas menyajikan pemandangan Teluk Sabang yang indah di mana banyak berdiri gedung kolonial. Kota bawah menjadi tempat pondok-pondok nelayan tradisional di sepanjang pantai selatan Pelabuhan Sabang, wilayah Pecinan dan pertokoan, hingga wilayah permukiman yang padat di sebelah utara Pelabuhan Sabang.

Pulau Weh ini juga dipenuhi dengan benteng-benteng Jepang yang tersebar. Benteng-benteng itu dulunya saling dihubungkan dengan terowongan, tetapi sekarang sudah ditutup. Contoh benteng yang masih terawat ada di Anoi Itam dan benteng besar dengan banyak pintu masuk ke terowongan di Gunung Batu.

Sabang memang digelari sebagai "Kota Seribu Benteng". Hampir setiap jengkal tanah yang mengarah ke laut lepas terdapat benteng kuno dari masa perang melawan Portugis sampai masuknya Jepang.

Adapun di Desa Ujung Ba’U, sekitar 29 km dari pusat Kota Sabang, para wisatawan akan menemukan Monumen Kilometer Nol. Monumen ini berdiri di puncak tebing setinggi 22,5 meter dan menghadap langsung ke Samudera Hindia.

Dari tugu yang berada pada posisi geografis 5 derajat Lintang Utara dan 95 derajat Bujur Timur itu, wisatawan bisa menunggu pemandangan matahari tenggelam yang menakjubkan menjelang senja. Di sepanjang jalan pulang dari monumen ini, banyak monyet yang kembali bermunculan dan mengharapkan lemparan kacang.

Pulau Weh memiliki keindahan yang masih alami dan tak kalah dengan lokasi wisata bahari lainnya di Nusantara. Pulau ini dikelilingi empat pulau kecil, yakni Pulau Rubiah, Pulau klah, Pulau Seulako, dan Pulau Rondo dan merupakan pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan India dan Thailand.

Dari Pulau Weh, turis bisa menyewa perahu ke Taman Laut Pulau Rubiah (Iboih) yang lautnya biru-hijau jernih. Laut ini dikaruniai pesona karang-karang dan ikan-ikan unik beraneka warna sehingga sering disebut sebagai surga alam bawah laut.

Menyelam, baik snorkeling atau diving, dapat dilakukan di perairan ini karena semua fasilitas, seperti perahu motor dan peralatan selam, telah disediakan oleh dinas pariwisata setempat. Pengunjung juga dapat menikmati wisata naik sampan, berselancar, berenang, dan memancing.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com