Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarden Kalengan Pun Tak Lagi Berasal dari Muncar

Kompas.com - 16/12/2011, 04:03 WIB

Menghilangnya sarden di perairan Bali tak lepas dari persoalan kurangnya pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam. Pemerintah daerah mengizinkan banyak pabrik berdiri, tetapi tanpa disertai pengawasan pengolahan limbah yang ketat. Eksploitasi terhadap sumber daya laut pun terus dilakukan.

Selama ini, wilayah Selat Bali sudah tercemar limbah industri besar dan kecil. Limbah itu dihasilkan oleh pabrik yang mengolah ikan di Muncar. Limbah-limbah tersebut mengalir dari selokan menuju sungai yang bermuara ke Selat Bali.

Pencemaran itu, menurut Sukisman, nelayan di Muncar, sudah berlangsung lebih dari lima tahun. ”Saat hujan tiba, baunya menyebar hingga ke perkampungan. Warna selokan pun bisa jadi putih,” katanya.

Limbah itulah yang dituding nelayan sebagai salah satu faktor penyebab hilangnya ikan di perairan Selat Bali. Akan tetapi, menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi, tidak hanya pencemaran yang menjadi persoalan utama menghilangnya ikan di sana. Perilaku nelayan juga berpengaruh.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Banyuwangi Pudjo Hartanto, beberapa waktu lalu, mengatakan, penangkapan ikan yang berlebih juga menjadi salah satu faktor berkurangnya jumlah ikan di Selat Bali.

Satu perahu nelayan, tiga tahun lalu, bisa menangkap 10 ton ikan per hari. Dari tangkapan itu, tidak semuanya bisa dijual. Sebagian ikan yang rusak karena busuk atau tak utuh dibuang ke laut.

Selain penangkapan berlebih, ekosistem pendukung biota laut di Selat Bali juga sudah rusak. Banyak terumbu karang tak utuh lagi. Hutan bakau pun berubah menjadi tambak.

Hal itu diperparah lagi dengan pencemaran limbah pabrik pengolahan ikan yang masih terlihat di radius 300 meter dari tepi pantai.

Kurangnya pengawasan serta tidak adanya rencana pengelolaan pantai dan ekosistem yang jelas selama bertahun-tahun memang telah membuat Pantai Muncar yang kaya akan ikan akhirnya rusak. Kini, tidak hanya nelayan yang menderita karena paceklik, tetapi juga buruh pabrik yang terancam pemutusan hubungan kerja dan pemilik pabrik yang terancam gulung tikar.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan masyarakat pesisir kini mulai membenahi Muncar. Lima pabrik di Muncar telah dikenai sanksi oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan pemerintah pusat karena membuang limbah ke Selat Bali. Mereka tidak diizinkan beroperasi jika belum mempunyai instalasi air limbah yang memadai. Pengawasan terhadap industri kecil pun dilakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com