Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Belum Beres

Kompas.com - 13/09/2011, 05:28 WIB

Berbeda dengan kesimpulan Sam Budigusdian, di kalangan masyarakat berkembang pandangan yang berbeda. Menurut masyarakat, saat terjadi kecelakaan, lampu depan bus Sumber Kencono tidak menyala. Dan, bus melaju dengan kecepatan tinggi. Bahkan, seorang petugas polisi di lokasi kejadian mengatakan, terseretnya minibus sampai sekitar 12 meter menunjukkan bahwa laju bus itu sangat tinggi.

Namun, pihak PO Sumber Kencono membantah lampu depan busnya mati. Pegawai Bagian Personalia PO Sumber Kencono, Tukiman, didampingi pegawai bagian psikologi, Auksilya, mengatakan, mustahil lampu bus mati. Sebab, kalau ada kekurangan sedikit saja, sopir bus pasti menolak berangkat. ”Jangankan lampu depan, lampu sign mati satu saja, sopir pasti tidak mau berangkat. Sebelum beroperasi, kami melakukan cek kendaraan,” kata Tukiman.

Auksilya membantah kemungkinan Mujito mengantuk atau kelelahan. Itu karena Mujito baru saja libur empat hari dan baru dua kali mengoperasikan bus setelah libur. Bus baru berjalan kurang dari satu jam dari Terminal Purabaya, Surabaya. Dengan demikian, mustahil Mujito mengantuk atau kelelahan.

Adapun tentang dugaan kecepatan bus yang tinggi, Tukiman tidak bisa membantah karena bus tanpa AC itu tidak masuk jaringan GPS, yaitu jaringan yang dapat memantau keberadaan dan kecepatan bus.

”Repotnya, kami telanjur mendapat stigma negatif. Dengan demikian, kami cenderung disalahkan. Padahal, kami sudah berusaha melakukan perbaikan terus-menerus. Dan, dalam kecelakaan ini, belum tentu kami yang bersalah” ujar Auksilya.

Infrastruktur buruk

Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Prasetijo Utomo mengungkapkan, kondisi jalanan tempat tabrakan terjadi menikung, ditambah dengan infrastruktur penerangan lampu dan marka jalan yang juga buruk. Kondisi ini menjadi faktor pemicu tabrakan tersebut.

”Kemiringan jalan dan tikungan serta tiadanya lampu penerangan jalan dan marka jalan boleh jadi menjadi penyebab kecelakaan, selain kondisi lampu bus Sumber Kencono yang tidak menyala,” katanya.

Menurut catatan Kompas, jalan bypass itu sebenarnya jalan provinsi. Semula jalan itu berfungsi layaknya jalan tol yang jika kendaraan lewat dipungut retribusi. Adapun jalan negara harus melewati tengah Kota Mojokerto sehingga kerap kali padat arus lalu lintas.

Seiring perkembangan zaman, jalan bypass itu seperti pengganti jalan negara setelah aturan retribusi dicabut sekitar 12 tahun lalu. Hampir semua kendaraan memenuhi jalur tersebut karena jalan negara seperti berubah jadi jalan kota. Kondisi itu dibiarkan sejak 12 tahun lalu sehingga jalan bypass sarat beban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com