Hingga Kamis siang, aktivitas warga di sekitar kaki Gunung Marapi terpantau normal. Pasar Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar, tetap berdenyut, dan kegiatan sekolah berjalan seperti biasa.
Afrizal (42), seorang petani sayuran di Jorong Simpang Tigo, Nagari Batu Palano, Kecamatan Sungai Puar, Kabupaten Agam, mengatakan, hasil panen juga tidak terganggu dengan semburan abu vulkanik. ”Sebab, tadi malam langsung turun hujan. Itu juga hujan pertama setelah lebih dari sebulan hujan tidak turun,” kata Afrizal yang bertanam sawi, tomat, dan lobak.
Akan tetapi, larangan aktivitas pendakian ke puncak Gunung Marapi tersebut belum sepenuhnya dipatuhi. Demok (53), tukang ojek yang biasa mengantarkan pendaki menuju pos Pasanggrahan yang menjadi titik awal untuk pendakian, mengatakan, pendaki dari mancanegara dan domestik masih tetap melakukan aktivitas. ”Hari ini (Kamis) ada dua pendaki yang baru turun (dari pendakian), dan sepertinya masih ada juga yang melakukan pendakian,” kata Demok.