Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Longsor, Terus Hidup di Tenda...

Kompas.com - 29/07/2011, 20:41 WIB

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Entah kenapa, meski sudah satu bulan lebih menderita, namun para korban bencana longsor di Dusun Sumber Asih, Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, belum menerima bantuan yang layak dari Pemerintah Daerah setempat.

Hingga Jumat (29/7/2011), para korban musibah ini hidup dengan kondisi menyedihkan. Mereka terpaksa harus bertahan hidup di dalam tenda ala kadarnya. Bahkan, ada pula yang tinggal di Pos Kamling yang disulap menjadi rumah.

Salah satu yang mengalami masalah tersebut adalah keluarga Muhammad Hasanudin (35). Musibah longsor telah menghancurkan rumahnya. Mereka pun terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.

Ironisnya, karena keterbatasan dana, Hasan harus mendirikan tenda ala kadarnya. Tenda tidak layak huni itulah yang hingga kini menjadi tempat bernaung bersama Ita Kamala (12), anak semata wayangnya yang masih duduk di bangku madrasah tsanawiyah (MTs) di Kecamatan Songgon.

Hasan pun harus rela hidup bersama hewan-hewan yang berkeliaran. Belum lagi mereka harus berbagi ruangan dengan perabotan rumah tangga yang posisinya terlihat dipaksakan. Tempat tidur pun hanya menggunakan alas ala kadarnya. Bila malam tiba, dapat dipastikan mereka akan terpapar udara dingin.

Kondisi itu sebenarnya mengundang keprihatinan warga sekitar. Namun mereka tidak dapat berbuat banyak karena kehidupan mereka tak jauh berbeda dengan Hasan.

Hasan bercerita, ia terpaksa menghuni tenda. Bahkan tenda itu pun bukan miliknya. Terpal yang digunakannya sebagai tenda, dipinjam Hasan dari tetangga. 'Saya ini sudah tidak punya apa-apa, terpal ini saja dipinjami oleh tetangga,' ujar Hasan.

Hasan mengaku kerap bertanya pada pejabat desa setempat. Namun, jawaban yang didapatkan selalu membuat dirinya ingin menyerah dan putus asa. "Saya datang, waktu itu Bapak (pejabat desa-red) malah bilang, masak selamanya saya akan memberikan beras untuk makan kamu setiap hari," kata Hasan.

Padahal, apa yang dikatakan itu tidak benar adanya. Hasan mengaku tak pernah merengek untuk mendapatkan bantuan. 'Saya bingung, wong selama ini mereka tidak pernah memberikan bantuan kepada saya, kok bilang seperti itu,' ujar buruh tani ini.

Pascabencana longsor tanggal 26 Juni 2001 lalu, ia hanya mendapatkan bantuan sembako dari sejumlah orang utusan Pemkab Banyuwangi yang mengunjunginya. Bahkan, sembakoitu hanya untuk beberapa hari saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com