Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurita Gula Rafinasi

Kompas.com - 29/07/2011, 02:41 WIB

Karena produksi gula dunia rendah, tahun 2009 produksi gula dalam negeri langsung disambar industri. Produksi GKP 2,87 juta ton dan gula rafinasi tahun 2009 dipacu menjadi 2,03 juta ton.

Penyerapan gula tahun 2009 pun melonjak, dari yang idealnya berkisar 4,5 juta ton naik menjadi 5,2 juta ton. Tahun 2010 penyerapan gula kembali normal karena tidak ada spekulasi lagi dari spekulan yang mencoba mencari peruntungan dari lonjakan harga gula dunia.

Tata niaga tak tertata

Tidak jauh berbeda dengan tahun 2011, tahun 2010 penyaluran gula nasional tidak tertata baik. Saat itu 2,22 juta ton gula rafinasi disalurkan ke industri menengah besar, kecil, dan konsumsi industri rumah tangga. GKP juga disalurkan ke konsumsi industri rumah tangga dan industri kecil.

Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Arum Sabil mengatakan, bila kesepakatan penggunaan gula rafinasi dipegang teguh, seharusnya tidak perlu terjadi kebocoran. Kebocoran distribusi terjadi akibat tidak adanya pengawasan dari pemerintah. Industri gula rafinasi dibiarkan menjual gula mereka ke pasar konsumsi.

Jika gula rafinasi hanya diperuntukkan bagi industri kecil, menengah, dan besar, besaran penyaluran gula rafinasi tahun 2010 mencapai 1,89 juta ton. Belum lagi dipotong konsumsi industri makanan minuman yang gulanya diizinkan mengimpor langsung sebesar 158.384 ton.

Dengan menghitung total kebutuhan gula tersebut, idealnya pasokan gula rafinasi hanya 1,73 juta ton, bukan 2,22 juta ton dari ketersediaan 2,63 juta ton. Dengan begitu, ada kelebihan pasokan sekitar 500.000 ton yang kemudian sebagian ”dibuang” ke pasar gula konsumsi. Padahal, sesungguhnya persediaan gula sudah melimpah, yakni 3,16 juta ton.

Kebutuhan gula untuk konsumsi langsung rumah tangga, konsumsi khusus, dan industri rumah tangga 2,56 juta ton. Akibat terdesak pasokan gula rafinasi, pada akhir tahun stok GKP menumpuk 852.000 ton yang hingga saat ini tidak laku dijual.

Adapun industri gula rafinasi kelebihan sisa stok 153.868 ton dalam bentuk gula rafinasi dan 271.428 ton dalam bentuk gula mentah. Kelebihan stok yang melimpah ini akibat pemerintah terlalu royal mengeluarkan izin impor sejak 2009 atau menjelang pemilihan umum dan pemilihan presiden.

Berbagai dalih

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com