Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Bentrok, SMAK Dago Diliburkan

Kompas.com - 19/07/2011, 10:02 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Kegiatan belajar mengajar di Sekolah Menengah Atas Kristen Dago, Selasa (19/7/2011), diliburkan menyusul keributan yang terjadi pada hari Senin kemarin. Sekolah akan kembali dibuka 23 Juli mendatang.

Pantauan Kompas pagi ini, pintu gerbang menuju SMAK Dago dijaga oleh sejumlah aparat kepolisian. Satu mobil polisi terlihat berjaga di sekitar area sekolah. Masih terlihat juga batu-batu sisa bentrokan semalam. Begitu pula dengan bangkai mobil Avanza yang dibakar masih teronggok di kawasan Jalan Djuanda, Bandung, tersebut.

Peristiwa bentrokan ini berawal dari sengketa antara Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK) dan Yayasan Perguruan Sekolah Menengah Kristen Jawa Barat, pengelola SMAK Dago. Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari lokasi, insiden diawali pendudukan Sekolah Menengah Atas Kristen (SMAK) Dago oleh sekitar 100 orang yang mengaku mendapat kuasa dari pengacara mewakili Perkumpulan Lyceum Kristen (PLK).

Massa PLK datang pukul 15.30, membentangkan spanduk, dan mendirikan papan pengumuman mengenai hak kepemilikan gedung yang disengketakan itu. Tidak lama kemudian datang lagi massa sekitar 50 orang dari pihak yayasan. Mereka mengusir massa sebelumnya, mencabuti spanduk dan papan pengumuman. Massa sempat lari meninggalkan SMAK Dago, tetapi 10 menit kemudian balik menyerang. Dari seberang pagar, mereka melemparkan batu ke arah orang yang berjaga di halaman sekolah dan memaksa mereka berlindung ke dalam gedung. Massa dari PLK langsung mengejar ke dalam dan sebagian berjaga di Jalan Djuanda. Sebuah mobil yang diparkir di halaman sekolah pun dibakar massa. Dua orang terluka di kepala.

Kondisi ini berlangsung hingga pukul 17.30. Setelah bernegosiasi dengan Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar Jaya Subrianto, massa membubarkan diri.

Bentrokan yang melibatkan setidaknya 150 orang terjadi pada Senin sore dan mengakibatkan ditutupnya kawasan Djuanda selama dua jam. Perang batu disertai pembakaran sebuah mobil membuat suasana di lokasi perbelanjaan itu mencekam.

Koordinator massa PLK, Bastian Wangge, menjelaskan hanya mendapat kuasa menduduki dan tidak mengganggu proses belajar-mengajar di SMA Dago. ”Kalau ada siswa yang datang bersekolah, silakan saja,” katanya.

Kuasa hukum YPSMK-JB, Chandrawila Supriadi, mengaku telah mengantongi dokumen hak guna bangunan yang dikeluarkan tahun 2010. Lahan itu milik negara yang dirampas dari Belanda sejak tahun 1958.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com