Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramuka yang Tak Lagi Seksi

Kompas.com - 29/03/2011, 09:13 WIB

"Kecenderungan mundurnya kegiatan Pramuka ini nampaknya terjadi setelah reformasi, para generasi muda seolah menganggap Pramuka itu kuno," katanya di sela sosialisasi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka di Semarang, Sabtu (26/3).

Gerakan Pramuka, kata Menpora, seiring reformasi menghadapi berbagai tantangan, seperti anggapan kuno, sebab sarana generasi muda dalam mengaktualisasi diri semakin beragam, baik secara positif maupun  negatif.

Andi mengatakan, target gerakan atau organisasi Pramuka memang kaum remaja sehingga gerakan pramuka harus dibuat lebih" seksi", direvitalisasi, termasuk dalam berbagai kegiatan dan penampilannya agar dilirik kaum muda.

Menurut dia, upaya revitalisasi Gerakan Pramuka akan diawali dengan pengaktifan kembali gugus depan Pramuka yang selama ini tidak berfungsi dengan baik dan seolah-olah hanya tinggal namanya.

"Dari sekitar 270.000 gugus depan yang ada di Indonesia, sebagian besar hanya tinggal namanya. Para siswa hanya menggunakan seragam pramuka di sekolah setiap Sabtu, namun hampir tidak ada aktivitas kepramukaan," katanya.

Mandeknya kegiatan Pramuka di sejumlah gugus depan sekolah itu salah satunya disebabkan tidak adanya guru pembimbing yang mau membina para siswa dalam melakukan aktivitas kepramukaan.

Karena itu, Menpora menekankan pentingnya revitalisasi Gerakan Pramuka, terutama di tingkat gudep sekolah dengan menghidupkan kembali aktivitas kepramukaan sebagai sarana aktualisasi diri para siswa.

Ketua Kwarnas Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar mengakui bahwa Pramuka saat ini sudah mulai banyak tak diminati oleh anak-anak sekolah dan remaja sehingga perlu dilakukan revitalisasi.

Menurut Azrul , banyak anak-anak sekolah yang tidak lagi berminat ikut aktif kegiatan Pramuka tapi hanya sekedar menggunakan pakaian Pramuka tanpa tahu apa maknanya.

"Pramuka harus direvitalisasi sehingga maju dan menjadikan lebih menarik bagi anak-anak sekolah," kata Azwar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com