Langkah lain adalah menambah kapal bantuan dari Kementerian Perhubungan, yakni KM Kalibodri. Kapal tersebut bertonase 2.199 gross ton dan berkapasitas angkut 20 truk. Selain itu, KMP Ganda Dewata milik PT Pelni yang berkapasitas 200 kendaraan juga akan diperbantukan di Merak.
Secara terpisah, Direktur
Suroyo menambahkan, jumlah truk yang mengantre menyeberang di Merak mengalami peningkatan antara 7 dan 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Kondisi tersebut tidak diimbangi dengan penambahan kapal untuk mengangkut truk menyeberang.
”Ada ketidakseimbangan antara jumlah truk dan kapal yang menyeberangkan,” kata Suroyo.
Hal ini turut menyebabkan antrean kendaraan yang akan menyeberang kian parah.
”Tahun ini kami merencanakan studi dan koordinasi dengan pemda di Merak dan Bakauheni untuk menambah dermaga di kedua tempat itu. Hal tersebut dimaksudkan agar mampu menampung lebih banyak kendaraan yang akan menyeberang,” kata Suroyo.
Apabila studi dan koordinasi itu selesai, pembangunan perluasan dermaga bisa dimulai tahun depan.
Berdasarkan informasi dari ASDP, jumlah kapal yang beroperasi di lintasan Merak-Bakauheni sebanyak 34 unit. Tiga di antaranya, yakni Jatra 1, 2, dan 3, dioperasikan oleh ASDP, sedangkan 31 kapal lain dioperasikan oleh operator swasta.
Tidak semua kapal tersebut setiap hari dapat beroperasi karena ada yang rusak, berada dalam perawatan, atau masuk dok.