Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Putih, Jalan Lahar Dingin dari Merapi

Kompas.com - 11/02/2011, 04:31 WIB

Melihat banjir lahar dingin yang semakin sering terjadi, Pemkab Magelang akan bekerja sama dengan sejumlah pakar untuk meneliti dan memetakan kembali potensi bahaya lahar dingin, terutama di daerah yang sudah terkena dampaknya seperti di Kecamatan Salam.

Bupati Magelang Singgih Sanyoto juga sedang mempertimbangkan relokasi warga yang terkena dampak lahar dingin.

150 juta meter kubik

Banjir lahar dingin dari Merapi saat ini belum berakhir. Menurut Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia Surono, material hasil erupsi Merapi akhir 2010 sekitar 150 juta meter kubik.

”Yang dikeluarkan baru 30 hingga 40 persen. Kita tidak tahu sampai kapan material tersebut berhenti karena volume material letusan kali ini lebih banyak dibandingkan letusan-letusan masa lalu. Mungkin dalam 100 tahun terakhir, letusan inilah yang terbesar,” ujarnya.

Menurut Surono, Magelang memang paling sering mendapat kiriman banjir lahar dingin karena paling banyak memiliki sungai yang berhulu di Gunung Merapi. ”Kenapa dulu sungai-sungai itu enggak kena, ya, karena volume material saat ini lebih besar,” tuturnya.

Oleh karena itu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu-Opak hingga kini berupaya keras mengatasi lahar dingin yang terus mengalir dari arah hulu Kali Putih dan sungai lain yang berhulu di Merapi. Namun, karena masih musim hujan, hal yang bisa dilakukan hanyalah membangun tanggul darurat di daerah yang rawan diterjang lahar dingin.

”Sebelum musim kemarau, tanggul permanen belum dapat kami bangun karena morfologi sungai belum terbentuk dan masih bisa berubah-ubah,” ujar Kepala Bidang Pelaksanaan BBWS Serayu-Opak Erwin Tri Nugroho Sigit.

Tanggul darurat dibangun di 17 sungai yang berhulu di Merapi. Di Kali Putih, misalnya, tanggul dibangun sepanjang 8 kilometer mulai dari Dusun Ngepos, Desa Srumbung, di Kecamatan Srumbung hingga Desa Sirahan. Ketinggian tanggul berkisar 3-5 meter. ”Pembangunan tanggul sengaja dilakukan di daerah ini untuk mengantisipasi luapan banjir di wilayah permukiman yang ada di sekitarnya.

Selain itu, tanggul darurat juga dibangun di daerah hulu Kali Putih di Dusun Mranggen sepanjang 300 meter dengan ketinggian 6 meter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com