Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Putih, Jalan Lahar Dingin dari Merapi

Kompas.com - 11/02/2011, 04:31 WIB

Banjir lahar dingin yang membawa material yang terdiri atas batu, kerikil, kerakal, pasir, serta abu vulkanik/lumpur yang tercampur air dalam jumlah yang besar menjadi bencana bagi masyarakat yang bermukim di sekitar sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Paling banyak sungai

Pascaerupsi Merapi, banjir lahar dingin selalu mengalir melalui sungai-sungai yang terdapat di tiga kabupaten di Jawa Tengah, yakni di Kabupaten Magelang, Klaten, dan Boyolali, serta Kabupaten Sleman di DI Yogyakarta.

Dari empat daerah itu, Kabupaten Magelang dialiri paling banyak sungai dari Merapi. Selain Kali Putih, ada juga Krasak, Lamat, Senowo, Apuh. Ada pula di Tringsing, Pabelan, Batang, Bebeng, dan Blongkeng.

Maka, selepas erupsi Merapi, bencana lahar dingin pun datang bertubi-tubi seiring berlangsungnya musim hujan.

Besarnya material yang dibawa lahar dingin membuat alur sungai berubah. Sebab arus lahar dingin menerjang sesukanya hingga membentuk aliran baru, termasuk menerjang kawasan permukiman hingga menutup jalan utama Magelang-Yogyakarta.

Data dari Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jateng menyebutkan, 246 unit rumah di Kabupaten Magelang roboh, rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Sebanyak 87 rumah di antaranya roboh dan bahkan hanyut.

Lahar dingin juga merusak sarana pendidikan, sarana kesehatan, dan 10 unit jembatan di Magelang.

Namun, menurut Pemerintah Kabupaten Magelang, sejak Desember 2010, banjir lahar dingin mengakibatkan 442 rumah rusak (102 di antaranya roboh atau hanyut) dan 11 jembatan rusak. Bencana ini juga menyebabkan sekitar 4.500 warga mengungsi di 13 lokasi di lima kecamatan.

Saat ini, warga yang berpotensi terkena banjir lahar dingin berjumlah 24.960 kepala keluarga atau 172.342 jiwa, tersebar di enam kecamatan. Mereka bermukim dalam radius 300 meter dari alur 10 sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com