Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Crop Circle", Karya Seni di Ladang

Kompas.com - 29/01/2011, 08:46 WIB

Seni tanbo

Seni gambar di ladang ternyata bukan hanya berkembang di Benua Eropa. Dengan teknik lain, bangsa Jepang pun menggunakan ladang untuk ”melukis”, disebut tanbo.

Tanbo merupakan karya seni bangsa Jepang yang menggunakan hamparan persawahan sebagai media dan menggunakan berbagai jenis padi untuk mewarnainya hingga tercipta gambar raksasa.

Pada tahun 1993, penduduk di Inakadate, Perfektur Aomori—di bagian utara Pulau Honshu—menggunakan daerah persawahan sebagai kanvas dan empat jenis padi, baik yang tradisional maupun strain baru untuk menghasilkan gambar raksasa di ladang tersebut.

Untuk melihat gambar secara utuh, mereka membangun menara setinggi 22 meter di kantor desa itu. Pada tahun 2006, lebih dari 200.000 orang telah mengunjungi desa itu untuk melihat karya seni penduduk di Inakadate.

Pada sembilan tahun pertama, para petani menciptakan gambar yang sederhana, seperti Gunung Iwaki sebelum kemudian mendesain gambar yang lebih rumit. Mengikuti langkah Inakadate, penduduk desa lainnya antara lain Yonezawa di Perfektur Yamagata, yang berada di selatannya.

Berbagai spekulasi

Crop circle dapat terbentuk akibat fenomena meteorologi. Begitulah pendapat John Rand Capron pada tahun 1880, yang dipublikasi majalah ilmiah Nature. Ia menyimpulkan fenomena bentuk melingkar di ladang pertanian yang ditemukannya di bagian barat Surrey, Inggris, adalah dampak badai.

Sementara itu, juga muncul dugaan crop circle merupakan tanda adanya kekuatan paranormal. Hal itu dikaitkan dengan terbentuknya banyak crop circle dekat dengan situs purba, seperti Stonehenge, Barrows, dan Chalk Horses.

Pada tahun 2009, BBC melaporkan pendapat yang menyatakan bahwa hewan kanguru menjadi penyebab utama terbentuknya crop circle di Tasmania, Australia. Gerombolan hewan itu memakan tanaman sambil bergerak dalam bentuk melingkar.

Lalu ada temuan crop circle di Inggris yang masih misterius. Karena pola lingkaran itu mengandung isotop radioaktif (vanadium, europium, telurium dan terbium) yang meluruh dari tanah dalam waktu empat jam. Tanah di lokasi itu mengemisi sinar alfa dua kali lipat dibandingkan normalnya dan emisi beta meningkat 50 persen dan radioaktivitas tanah meningkat hingga tiga kali.

Dari tiga kejadian itu, memang menghasilkan bentuk lingkaran di ladang. Bentuk artistik jelas merupakan hasil kreasi tangan manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com