Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Dikirim ke Afrika

Kompas.com - 08/01/2011, 04:16 WIB

jakarta,kompas - Tim Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang, Jumat (7/1), membongkar sindikat penampung sepeda motor hasil pencurian dan penadahan yang melibatkan warga negara Burkina Faso. Sindikat itu kemudian mengekspor ratusan motor tersebut ke Afrika.

Kelompok penjahat itu terdiri dari Haji Is, warga negara Indo- nesia (WNI) yang tinggal di Karang Tengah, Kota Tangerang, dan Mamadu, warga Afrika. Mamadu minimal sudah mengirim tiga kontainer berisi lebih dari 100 sepeda motor yang dipreteli dan dicat ulang dengan pilox seolah sepeda motor baru.

Sepeda motor itu seolah-olah barang baru dan dikemas dalam kotak kayu. Tiap kotak berisi dua sepeda motor. Sepeda motor itu terdiri dari bermacam merek, ada Yamaha dan Suzuki.

Selain menangkap tujuh tersangka, polisi juga menyita 83 sepeda motor yang sebagian sudah dipreteli dan dimasukkan ke dalam kotak kayu di Gudang 160 di Jalan KS Tubun Petamburan, Jakarta Pusat.

”Itu sebagian barang bukti yang akan dikirim ke Afrika. Saya menduga, sepeda motor itu disembunyikan di sela-sela garmen lalu dikirim ke Afrika,” kata Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Tavip Yulianto, Jumat sore di Gudang 160.

Para tersangka, untuk sementara, adalah Mamadu, Haji Is, dan lima lelaki yang mengantar sepeda motor dari rumah Is ke gudang yang disewa Mamadu. Polisi juga memeriksa istri Mamadu, seorang WNI yang baru pulang menunaikan ibadah haji.

Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sumanto menambahkan, Is adalah pengumpul sepeda motor curian. Dia memperoleh sepeda motor dari berbagai tempat di Jakarta dan Tangerang. Setiap hari Is mengirim sekitar empat motor ke gudang yang disewa Mamadu.

”Ada juga sepeda motor dari orang yang membeli motor secara mengangsur lewat leasing,” ujar Sumanto.

Dalam kasus ini, pembeli motor yang membayar Rp 500.000 ke perusahaan pembiayaan mendapat sepeda motor. Namun, yang bersangkutan langsung menjual sepeda motor baru tersebut ke Is.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com