Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah dari Kampung Kosong di Mentawai

Kompas.com - 05/11/2010, 18:34 WIB

Dusun Sabeugunggung sama parahnya dengan Dusun Munte. Tak ada satu bangunan pun yang berdiri, bahkan jembatan beton yang ada di sungai daerah itu hancur. Batu karang yang diperkirakan memiliki berat ratusan kilogram ikut terseret hingga puluhan meter dari bibir pantai.

Ketika itu, Hendri mengaku sulit untuk tidak menangis. Di saat dia mengangkat, menaruh mayat ke kantong jenazah hingga menguburkan jenazah korban tsunami itu, tak hentinya ia mengucurkan air mata.

Tidak terasa olehnya penat dan bau busuk yang menusuk hidung karena rasa pilu di hatinya tak kuasa dibendung ketika melihat dampak dari bencana itu.

"Ketika itu saya dan 16 teman lainnya hanya serta 15 orang dari Tim SAR, terpaksa meminta bantuan warga yang masih kuat untuk menggali tanah perkuburan," katanya.

Belum lagi, karena kantong mayat yang tidak mencukupi, terpaksa sebagian mayat dikuburkan dengan ditutupi karung seadanya. Kondisi ini semakin membuat kepiluan ketika melihat mayat dalam kondisi hitam penuh lumpur itu tertindih pepohonan dengan kondisi bertelanjang badan.

"Air mata saya sama `deras` dengan keringat yang mengucur," katanya dengan gemetar.

Menjelang tengah hari, mereka berhasil menemukan sekitar 40 mayat. Hingga pukul 15.00 WIB, korban meninggal ditemukan bertambah menjadi 96 jiwa.

Belajar dari pengalaman itu, sebagai seorang pemuda asli dari Negeri Sikerei, Hendri hanya berharap, semua pihak turut memberikan kepedulian bagi negerinya itu.

Sementara itu, hingga Senin malam, jumlah korban meninggal yang telah terdata akibat gempa dan tsunami pada Senin (25/10/2010) tercatat sebanyak 426 orang dan yang masih dicari 75 orang.

Jumlah korban meninggal sampai pada Senin (1/11/2010) sore sebanyak 427 orang. Adapun korban yang dinyatakan hilang 75 orang, korban yang mengalami luka berat 173 orang, luka ringan sebanyak 325 orang atau meningkat dari sebelumnya 142 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com