Antarizon, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat, mengatakan, 77 korban mengalami luka berat dan 25 orang menderita luka ringan. ”Bantuan medis dan tambahan personel evakuasi mendesak dibutuhkan oleh para korban bencana tsunami di wilayah Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai,” kata Antarizon.
Ucapan dukacita dan tawaran bantuan dari mancanegara pun berdatangan.
Dari Washington, Amerika Serikat, Presiden Barack Obama menyatakan turut berdukacita atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana tsunami menyusul gempa di Kepulauan Mentawai, Sumatera, Senin.
”Michelle (Obama) dan saya sangat berduka atas jatuhnya korban jiwa, luka-luka, dan kerusakan yang terjadi akibat gempa bumi dan tsunami di Sumatera Barat baru-baru ini,” tutur Obama.
Perdana Menteri Australia Julia Gillard menyampaikan ucapan turut berdukacita saat berbicara di hadapan Parlemen Australia di Canberra. ”Saya menyayangkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan yang terjadi, dan tentu saja kami bersimpati kepada keluarga korban. Pemerintah Australia menawarkan bantuan kepada Pemerintah Indonesia jika diperlukan,” tutur Gillard.
Dari Vatikan, Paus Benediktus XXI menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera menggerakkan bantuan bagi para korban tsunami di Indonesia dan banjir bandang di Benin, Afrika Barat. Paus memastikan akan mendoakan masyarakat di Asia dan Afrika dalam audiensi publik mingguan, Rabu.
Tawaran bantuan juga disampaikan Presiden Filipina Beniqno Aquino III di sela-sela KTT ASEAN di Hanoi, Vietnam, pada hari Rabu. ”Kami siap membantu dengan cara apa pun,” ujar Aquino.
Meski demikian, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, Indonesia saat ini belum membutuhkan bantuan internasional dalam proses pertolongan bencana tsunami di Mentawai maupun letusan Gunung Merapi.