Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Sudah Berubah

Kompas.com - 15/06/2010, 06:10 WIB

Dengan dukungan bangsa Indonesia, kami optimistis dapat lebih dari Petronas dan terlebih lagi, suatu saat nanti kami berharap seluruh bangsa Indonesia dapat mengangkat kepala tegak ketika menyebutkan Pertamina kepada bangsa asing.

 Kalau bisa dibuat skala, tiga urutan teratas apa sajakah ketidakenakan memimpin BUMN dibanding memimpin perusahaan milik bukan pemerintah?

(Toni Suhardjito, xxxx@yahoo.com)

Ketika kita menerima suatu amanah, harus diterima dengan konsekuensinya. Saya menyadari hal itu, tidak hanya ketika dipercaya untuk memimpin Pertamina, tetapi setiap saat. Menjadi Direktur Utama Pertamina merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya di mana saya dapat belajar lebih banyak, mengenal orang lebih banyak dan banyak manfaat lain yang saya terima. Konsekuensi yang saya terima yang cukup berarti bagi saya adalah waktu saya untuk keluarga berkurang karena kesibukan yang harus saya jalani untuk menunaikan tanggung jawab saya di kantor tersebut.

Indonesia dulu adalah negara pengekspor minyak dan termasuk anggota OPEC. Namun, kini Indonesia adalah negara pengimpor minyak. Bukankah di Indonesia masih banyak ladang-ladang minyak baru yang belum dieksplorasi?

(Aan P, Garut, xxxxx@yahoo.co.id)

Salah satu faktornya adalah meningkatnya kebutuhan minyak di dalam negeri.

Kami selalu mendukung kebijakan pemerintah untuk menaikkan produksi minyak nasional. Tahun lalu kami merupakan satu-satunya perusahaan yang berhasil meningkatkan produksinya ketika perusahaan lain yang beroperasi di Indonesia mengalami penurunan produksi.

Pertamina kan punya dana CSR yang mestinya sangat besar. Mbok dipakai buat sosialisasi pemakaian kompor gas untuk rakyat awam agar korban ledakan tidak bertambah lagi.

(Suluh Priyanto, xxxx@gmail.com)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com