Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sup Singkong, Lezat dan Menyehatkan

Kompas.com - 13/04/2010, 14:30 WIB

Masih diremehkan

Kita sudah tahu akan manfaat besar singkong sebagai diversifikasi pangan. Hanya saja sangat disayangkan nasib singkong ini masih menjadi anak tiri. Apalagi ketika singkong diolah menjadi tepung tapioka.

"Nasibnya terpuruk karena harus bersaing dengan tepung terigu. Kadang agak sulit menemukannya di pasaran karena adanya mafia terigu yang secara berani 'menggempur' pasar tepung," kata lulusan dari Universitas Mulawarman ini.

Apalagi orang juga masih meremehkan tiwul. Tiwul sering diasumsikan dengan makanan kampung dan makanan rakyat susah karena dahulunya beras mahal hanya orang kaya yang bisa makan nasi.

"Padahal tiwul gizinya sangat bagus, sangat disayangkan pemerintah masih belum menyadarinya sehingga masih saja mengimpor beras saat pasokan dirasa kurang," ujarnya.

Tiwul adalah hasil olahan dari tepung singkong melalui proses tradisional, yaitu tepung singkong ditambahkan air hingga basah dan dibentuk butiran yang seragam dengan ukuran sebesar biji kacang hijau dan dikukus selama 20-30 menit.

Dulu nasi tiwul dikonsumsi sebagai makanan pokok seperti nasi beras padi atau dicampur dengan parutan kelapa sebagai jajanan. sekarang ini jarang ditemui penjual tiwul, hanya di pasar tradisional saja. Selain itu tiwul bisa dikeringkan menjadi tiwul instan tradisional yang tahan disimpan hingga sampai satu tahun.

Bachtiar menuturkan, manfaat dan gizi singkong ini lebih banyak bila dibandingkan dengan nasi. Bahkan 6-7 ton singkong per tahun diolah menjadi tepung tapioka lalu diekspor ke Perancis atau Amerika untuk dibuat menjadi roti baquet atau roti Perancis. (Dian Anditya Mutiara)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com