Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Rumah Tandzim Al Qoidah

Kompas.com - 20/03/2010, 09:17 WIB

KOMPAS.com — Bagi Kubang (28) alias Mustafaruddin, mantan anggota pasukan bersenjata Gerakan Aceh Merdeka, perjuangannya masih jauh dari usai. Perdamaian yang ditandatangani perwakilan GAM dan Pemerintah Republik Indonesia pada 2005 bukanlah perdamaiannya. 

Ketika mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) lain bergabung dalam organisasi Komite Peralihan Aceh dan menikmati dana reintegrasi, Kubang pun menolak bergabung.

"Saat pertama ikut GAM pada 1998, saya disumpah, darah, harta, untuk kemerdekaan demi rakyat Aceh. Bagi saya, sumpah itu pantang dicabut," kata lelaki asal Sawang, Aceh Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, itu.

Dia adalah panglima Pasukan Pedang, pasukan yang dibentuk pascaperjanjian damai. Anggotanya adalah mantan anggota GAM yang menolak berdamai.

Tokoh gerakan Pasukan Pedang adalah Badruddin, yang awalnya menyerukan kepada pengikutnya agar tak mengikuti jejak petinggi GAM yang menguasai ekonomi secara masif pascaperdamaian. Badruddin tewas ditembak pada 27 Desember 2007. Sebagian pengikutnya memiliki persinggungan dengan kelompok Teungku Bantaqiah dari Beutung Ateuh, Aceh Barat, atau yang lebih dikenal sebagai Kelompok Jubah Hitam, termasuk Kubang.

"Saya dulu ikut tarekat di Dayah Teungku Bantaqiah selama enam bulan," katanya.

Kubang menyebutkan, pelaku penembakan terhadap Badruddin adalah dua mantan anggota GAM yang telah menikmati perdamaian dan bergabung dengan Komite Peralihan Aceh. Anak buah Badruddin memburu keduanya, menangkap, dan menyiksanya.

Menemui Kubang dari balik penjara Lhoksukon, Aceh Utara, seperti menemui anggota GAM pada masa peperangan dulu. Tubuhnya liat, sorot mata tajam berkilat, dan rambut panjangnya digelung. Bicaranya berapi-api, terutama saat menyebutkan tentang kemerdekaan Aceh.

Setelah menjadi buron, pada 2009 Kubang ditangkap dan diganjar hukuman 2,9 tahun dengan tuduhan penculikan terhadap Andrian Moreer, warga Perancis, September 2008. Konsultan Bank Dunia itu diculik tujuh anggota Pasukan Pedang di Desa Punteut, Kecamatan Sawang, yang dipimpin Kubang.

Andrian dan sopirnya sempat disekap semalam di pedalaman Sawang dan hartanya, uang tunai 3.300 dollar AS, 1 laptop, 2 telepon seluler, 1 jam tangan, ATM BCA, serta mobil Toyota Innova BK 1920 HN yang digunakan korban, digasak pelaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com