Sejumlah bukti kian membuat Dollop yakin dengan kebenaran kisah itu. Sudah beberapa karyawan perusahaan dikabarkan hilang saat melakukan survei di hutan itu. Setelah dicari-cari, jangankan jenazahnya, jejaknya pun sama sekali tak berbekas.
"Makanya sampai sekarang, tinggal tersisa areal hutan Marut itu yang belum berani dirambah orang. Beberapa surveyor mereka hilang tak ada kabarnya. Adu' oroh tak suka hutan itu dirusak," katanya.
Karena legenda itu pula, keturunan adu' oroh tak boleh mengonsumsi daging kodok itu. Satwa itu memang dikenal memiliki habitat di kawasan tersebut.
Bagi kalangan masyarakat yang tak punya hubungan dengan adu' oroh, daging ja'ui bisa dijadikan lauk. Asalkan kulit dan tulangnya dipisahkan dulu sebab mengandung racun. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.