Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga NU Berharap Muncul Pengganti Gus Dur

Kompas.com - 02/01/2010, 21:55 WIB

BOGOR, KOMPAS.com- Warga "Nahdliyyin" di Kota Bogor berharap akan munculnya Gus Dur - Gus Dur baru, kendati diyakini sulit mencari tandingan atau pengganti sosok mantan Presiden RI ke empat itu.

Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Aqil, Laladon, Ciomas, Bogor, KH Agus Salim Mawardi, di Bogor, Sabtu (2/1/2010), mengatakan, ada banyak santri dan ulama muda dari nahdliyyin (sebutan bagi warga NU) yang memiliki ilmu agama tinggi serta kepemimpinan yang bagus, sehingga nantinya diharapkan ada yang bisa menggantikan sosok Gus Dur.

"Bersama Bung Karno, Gus Dur merupakan putra terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini. Keduanya merupakan tokoh besar yang lahir dan besar di zamannya. Karena itu sangat sulit mencari penggantinya," tegas Agus Salim Mawardi yang juga wakil ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat.

Ia mengatakan, kendati sulit mencari pengganti Gus Dur, dirinya berharap dari rahim NU akan lahir banyak sosok baru yang akan melanjutkan cita-cita besar perjuangan Gus Dur dalam konteks hari ini dan ke depan.

"Saya kira akan banyak sosok baru yang melanjutkan perjuangan Gus Dur. Kapasitasnya mungkin tidak sebaik Gus Dur yang memiliki talenta, keunggulan dan kepedulian di banyak bidang. Namun dengan banyaknya sosok yang muncul, ruang-ruang yang ditinggalkannya akan terisi kader-kader baru," katanya.

Ketua Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Institut Pertanian Bogor (IPB), Nailul Abrar, mengemukakan, semasa hidup Gus Dur telah membuka cakrawala pemikiran generasi muda NU. Gus Dur ibarat jendela yang membawa generasi muda NU pada pemikiran yang bersifat moderen dan progresif.

"Kami mencintai dan mengagumi Gus Dur bukan karena faktor kultus individu, seperti yang kerap dituduhkan segelintir orang, namun lebih sebagai penghormatan terhadap jasa besarnya dalam melakukan reformasi di tubuh NU," katanya.

Nailul menambahkan, Gus Dur mendidik generasi muda NU untuk berinteraksi dengan dunia moderen dan masyarakat internasional bukan dengan melepaskan sandal bakiak atau sarung sebagai simbol budaya NU maupun dengan meninggalkan tradisi-tradisi kultural NU, namun dengan cara berpikir lebih moderen, humanis, bersikap toleran serta berwawasan terbuka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com