Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atambua-Atapupu, Kota Dollar di NTT...

Kompas.com - 11/12/2009, 05:18 WIB

”Kami sering menerima laporan warga adanya penyelundupan BBM dalam skala besar ataupun kecil-kecilan di sekitar perbatasan laut RI-Timor Leste,” kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Maumere Kolonel (P) Wisnu Broto.

John Beto mengakui, ada beberapa orang yang memang berjualan BBM tidak resmi ke Timor Leste. Belum lagi modus warga Timor Leste yang datang ke wilayah RI untuk mengisi BBM dalam jumlah besar.

”Banyak jip dan mobil-mobil Timor Leste ditengarai memiliki tangki ganda. Mereka sengaja datang ke Atambua untuk mengisi bensin karena harga di Indonesia sangat murah, Rp 4.500 per liter. Kalau mengisi di Timor Leste paling murah Rp 9.000 atau 90 sen dollar per liter,” kata Sekretaris Satu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Dili Victor Josef Sambuaga yang ditemui di Dili.

Ucapan itu tidak mengada-ada. Saat berada di Atambua dan Atapupu, berulang kali Kompas bertemu dengan pelbagai mobil built up buatan Jepang dengan pelat nomor putih dengan huruf kecil TLS (Timor Leste). Bahkan, ada beberapa mobil milik Pemerintah Timor Leste yang dikenali dari tulisan Kareta Estado (Mobil Negara).

Belum ada pembatasan pengisian BBM yang dilakukan Pemerintah Timor Leste terhadap mobil pelintas batas dari negaranya ke wilayah RI. Berbeda dengan Pemerintah Singapura yang mengecek setiap meteran bensin dan tangki BBM mobil warga Singapura yang masuk kembali setelah bepergian ke Johor, Malaysia.

Namun, yang lebih parah tentu saja praktik penyelundupan BBM via laut dari kawasan Atapupu ke Timor Leste. Kelasi Satu (P) Debi Suprianto yang bertugas di Pos TNI AL Atapupu mengaku kerap mendapat laporan adanya kapal Indonesia yang membongkar berton-ton BBM di tengah laut untuk diselundupkan ke Timor Leste.

”Sarana kita untuk patroli di laut terbatas. Yang jelas, informasi warga kami teruskan ke Pangkalan Angkatan Laut Utama (Lantamal) Kupang. Sampai sekarang praktik itu masih ada,” ujar Debi gemas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com