Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran Masih Penuhi Jalan-jalan

Kompas.com - 14/12/2008, 08:58 WIB

ATHENA, SABTU — Seminggu setelah protes dimulai, berbagai kota di Yunani masih dipenuhi para demonstran hingga Sabtu (13/12). Demonstran menyatakan, mereka akan tetap berada di jalanan hingga tuntutan mereka dipenuhi.

”Kami ingin polisi yang terlibat penembakan dihukum dan menuntut polisi untuk tidak dipersenjatai,” kata seorang siswa yang mengaku bernama Veatriki di Athena, salah satu kota yang dilanda kerusuhan.

Demonstran marah setelah polisi menembak mati seorang remaja berusia 15 tahun, Alexandros Grigoropoulos, 6 Desember. Kematian Grigoropoulos memicu huru-hara yang menyebabkan hancurnya sejumlah toko.

Selama sepekan aksi protes, sebanyak 70 orang cedera akibat bentrokan antara para demonstran dan polisi serta sekitar 200 demonstran ditangkap.

Di samping menyampaikan kemarahan pada tindakan polisi, para demonstran juga mengeluh soal kondisi pendidikan yang memburuk. ”Kami merasa orangtua dan para guru tak lagi mendengar kami. Sekolah-sekolah tidak lagi menjadi tempat mendidik, tetapi sekadar persiapan memasuki universitas,” kata Veatriki.

Di persimpangan jalan

Aksi demonstran juga dipicu munculnya krisis ekonomi yang memperburuk krisis sosial. ”Kami kini menghadapi krisis ekonomi. Namun, di samping itu juga ada krisis sosial, dikombinasikan dengan negara yang melemah. Kami benar-benar berada di persimpangan jalan,” kata Giorgos Kyrtsos, Pemimpin City Press dan Free Sunday.

Kyrtsos, seorang konservatif, sangat kritis pada cara pemerintah menangani keadaan. ”Ini adalah pemerintahan yang paling saya kenang sebagai tidak peduli pada pemberontakan kawula muda,” katanya.

Aksi protes dari hari ke hari makin mendapatkan dukungan dari warga muda. Ketakutan membuat para pemilik toko kini mengamankan bangunan dengan pintu ketimbang dinding kaca.

Para pembeli kini juga lebih waspada saat mengunjungi pasar karena khawatir terjebak di tengah kerusuhan yang bisa tiba-tiba berubah menjadi aksi kekerasan.

Seorang pebisnis bernama Glazier Michalis Mentis di Athena mengatakan, ia sudah mengganti dinding depan toko dua kali karena rusak.

Aksi protes di Yunani juga muncul setelah Perdana Menteri Costas Karamanlis menolak tuntutan oposisi agar dia mengundurkan diri. ”Kita berada di tengah krisis ekonomi. Kekuasaan harus tegas untuk mengatasi krisis itu. Masalah yang kita hadapi kini bukan soal perlu atau tidaknya suksesi atau pemilu baru,” katanya.

Aksi protes di Yunani juga ditunggangi politisi dari kubu oposisi yang menentang pemerintahan. (REUTERS/AP/MON)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com