Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pindah Alamat Jadi Penyebab Dominan Data DP4 Mengkerut

Kompas.com - 15/01/2013, 13:20 WIB
Didit Putra Erlangga Rahardjo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Komisi Pemilihan Umum mengungkapkan bahwa pindah rumah menjadi penyebab dominan mengkerutnya jumlah penduduk dalam data penduduk potensial pemilih pemilu menjadi daftar pemilih sementara. Penurunan dari 36 juta jiwa menjadi 32 juta jiwa atau mencapai 4 juta jiwa masih dianggap wajar.

Hal itu disampaikan anggota KPU Provinsi Jawa Barat, Ferdhiman, Selasa (15/1/2013). Dia tengah menjawab pertanyaan Didin Supriadin dari tim sukses Dede Yusuf-Lex Laksamana soal penyusutan data penduduk potensial pemilih pemilu (DP4) menjadi daftar pemilih sementara (DPS). "Ke mana semua 4 juta suara itu," ujar Didin.

Ferdhiman kemudian meminta operator komputer yang sedang menampilkan rekapitulasi daftar pemilih tetap untuk menampilkan hasil pemilahan data DP4 menjadi DPS. Di sana terdapat grafik mengenai penyebab nama di DP4 harus dicoret.

Dari 4 juta nama yang dicoret, 0,31 persen karena ternyata mereka tercatat sebagai anggota TNI/Polri, 9,98 persen menggunakan data fiktif, 14,73 persen sudah meninggal dunia, 26 persen karena terdata ganda, dan 4 persen alasan lain-lain. Penyebab utama adalah pindah alamat sebanyak 44 persen.

Hingga kini rapat terbuka penetapan DPT tertunda gara-gara absennya KPU Kabupaten Bandung Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com