Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Entakan di Mojosongo Menjelang Lebaran

Kompas.com - 18/09/2009, 06:46 WIB
 

Oleh Sri Rejeki dan Sonya Hellen Sinombor

KOMPAS.com - Warga Kampung Kepuhsari, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, terentak malam itu. Sampai Kamis (17/9) pagi, mereka ketakutan dan terkurung di dalam rumah.

Rentetan tembakan yang terdengar semalaman ternyata bersumber dari sebuah rumah di RT 03 RW 11 Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, saat tim polisi antiteror Markas Besar Polri menyergap rumah yang dikontrak pasangan Susilo (23) dan Putri Munawaroh (19), tersangka teroris.

Keluarga Widodo, yang rumahnya persis bersebelahan dengan rumah kontrakan keluarga Susilo, benar-benar tak menyangka bahwa tetangganya adalah teroris. Menurut Ny Partini, istri Widodo, sebelum tembakan terdengar, Rabu sekitar pukul 21.30, terlihat beberapa orang berseliweran di sekitar rumah Susilo.

Tak berapa lama, ada yang mengetuk pintu rumah Widodo dan meminta lampu di rumahnya dimatikan. Selanjutnya terdengar tembakan ke arah rumah Susilo. Partini bersama Widodo, dua anaknya, dan seorang cucunya diminta tiarap. ”Kira-kira tembakan tiga kali, saya dengar ada teriakan Allahu Akbar. Kayaknya yang teriak laki-laki,” ujar Partini (56), yang rumahnya kemarin sempat dititipi barang bukti yang ditemukan tim polisi antiteror dari rumah Susilo.

Setelah penyerbuan di rumah Susilo, Partini ingat, sekitar dua bulan lalu ia pernah didatangi anggota Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Surakarta dan memberitahukan bahwa tetangganya terkait aksi terorisme. Saat itu ia tidak percaya. ”Semalam polisi itu datang lagi dan memberi tahu, ’benar kan sebelahe panjenengan itu teroris’,” ujar Partini.

Beberapa tetangga di sekitar rumah Susilo juga terkejut saat mendengar tembakan. Keluarga Murdiyanto (41), yang rumahnya berjarak sekitar 15 meter dari rumah Susilo, juga terkejut. Saat itu jarum jam baru menunjukkan pukul 22.30, Murdiyanto, istrinya, Martini, dan anaknya, Dita (18), belum tidur dan sedang menonton televisi.

Saat rentetan tembakan memekakkan telinga dari arah belakang rumah mereka, ketiganya ketakutan dan saling merapatkan diri sambil berzikir. Sempat terdengar teriakan, ”Tiarap, tiarap. Ada bom.” Putri bungsu Murdiyanto, Marsha (5), terbangun dari tidurnya, lalu menangis ketakutan.

Mereka tidak menyangka rumah tetangga mereka, Susilo dan Munawaroh, akan menjadi tempat baku tembak karena sejak sore tidak terjadi sesuatu yang mencurigakan.

Dalam sekejap Kampung Kepuhsari diliputi ketegangan. Warga di sekitar rumah Susilo mengungsi ke rumah Ketua RT 03 Kampung Kepuhsari Suratmin dan tetangga lain yang agak jauh dari tempat kejadian. Sekitar pukul 00.30, Kamis dini hari, lampu di kampung itu dipadamkan. Suara tembakan terus berlanjut dan makin sering hingga sekitar pukul 01.10.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com