Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Berlibur, Yogyakarta Siaga Satu

Kompas.com - 21/06/2009, 18:58 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai memberlakukan status siaga I seiring semakin seringnya kegiatan deklarasi maupun kampanye terbuka atau rapat umum dari pendukung kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu Presiden (Pilpres) 2009.

"Sejak dimulainya kampanye terbuka atau rapat umum sebenarnya kami telah menetapkan status Siaga I, namun saat ini lebih diintensifkan lagi karena kegiatan deklarasi maupun kampanye rapat umum sudah mulai berlangsung," kata Kepala Bidang Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti, Minggu (21/6).

Menurut dia, meskipun hingga saat ini belum ada laporan terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang menonjol namun kewaspadaan terus ditingkatkan karena masa-masa kampanye terbuka atau rapat umum tergolong rawan.

"Kami mengambil langkah antisipasi karena pada saat seperti ini biasanya rawan muncul gangguan kamtibmas, namun demikian kami harapkan kondisi keamanan tetap kondusif karena masyarakat saat ini semakin sadar akan arti keamanan wilayah," katanya.

Untuk pengamanan Pilpres 2009 ini Polda DIY menerjunkan dua per tiga kekuatan yang dimiliki atau sekitar 5.280 personel dari seluruh satuan fungsi Polri.

"Siaga I ini juga mewajibkan anggota untuk masuk pada Sabtu dan Minggu termasuk hari libur dengan bergiliran, di mana sepertiga dari personel di masing-masing satuan fungsi harus tetap masuk kerja dan sisanya tetap siaga jika sewaktu-waktu terjadi gangguan kamtibmas," katanya.

Status Siaga I dan pengamanan serta antisipasi gangguan kamtibmas ini terus berlangsung hingga pelantikan presiden terpilih nanti.

"Status Siaga I ini berlaku hingga pelantikan presiden terpilih nanti, namun setelah itu bukan berarti upaya antisipasi dan pengamanan terus mengendur," katanya.

Pengamanan terutama dilakukan di lokasi-lokasi rawan gangguan kamtibmas seperti daerah-daerah di Kabupaten Gunungkidul yang memliki wilayah sangat luas dan jarak antar Tempat Pemungutan Suara (TPS) sangat jauh.

"TPS yang lokasinya di wilayah rawan atau jarak tempuhnya jauh dengan TPS lain maka kami menempatkan dua personel, sedangkan untuk daerah yang selama ini landai atau tidak terlalu rawan maka personel yang ditempatkan cukup satu orang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com