Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sofyan dan Dita Dukung JK-Win

Kompas.com - 06/06/2009, 15:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hanya sedikit titik yang menjadi tempat bertemunya harapan pengusaha dan para buruh. Namun Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi dan aktivis buruh Dita Indah Sari bertemu dalam sebuah titik. Dukungan terhadap pasangan capres dan cawapres Jusuf Kalla dan Wiranto.

Dalam acara deklarasi Relawan Berani Bangkit Mandiri (BBM) di Gedung Panti Trisula Perwari Menteng, Sabtu (6/6), Sofyan maupun Dita sama-sama memberikan dukungannya penuh terhadap pasangan JK-Win dalam Pemilihan Presiden mendatang.

Ketika didaulat berbicara, Dita, sebagai tuan rumah, mengatakan kepemimpinan JK terbukti praktis dan tegas dalam merespon kebutuhan rakyat. Apalagi dengan konsep ekonomi kemandirian yang dijanjikannya. Konsep yang ditawarkan, menurut Dita, memenuhi poin-poin yang selama ini didambakan para buruh, antara lain terkait program JK-Win untuk melindungi industri dalam negeri dan memperkenalkan sistem outsourcing dan kontrak kerja yang justru berpihak kepada buruh. "Kami merasa cocok dengan kemandirian ekonominya. Sedikit banyak gagasannya sangat nyambung," ujar Dita.

Sementara itu, Sofyan Wanandi yang diundang secara khusus oleh Dita dalam momen ini menilai dalam kondisi ekonomi yang belum stabil, perlu pemerintah yang berani melakukan terobosan seperti yang dikenal dari seorang JK. "Dari pengalaman saya ketika di Kadin perlu terobosan-terobosan, cuma Pak JK yang berani bersama-sama dengan kita untuk mendobrak. Tak ada satu pun pemimpin yang berani selain Pak JK," tutur Sofyan.

"Kalau Anda pilih yang sekarang ini, kita lari begini-begini aja. Kalau pilih Pak JK, tentu kita akan berlari lebih cepat," lanjut Sofyan.

Sofyan menambahkan tentulah gabungan antara pengusaha dan buruh akan menjadi kekuatan besar bagi pasangan JK-Win.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com