DEMAK, KOMPAS.com - Wahyu Setya Aji (20) seorang penjual kopi keliling asal Desa Sukodono, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng) menjadi korban penganiayaan oknum pesilat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Akibatnya, Wahyu mengalami luka memar lebam di bagian kepala, hidung, pelipis, hingga perut.
Atas kejadian itu, polisi mengamankan 6 orang pelaku dan kini dalam tahap penyidikan.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga di Cibadak Sukabumi Diduga Dianiaya Tetangganya
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Demak, AKP Winardi mengatakan, penganiayaan itu terjadi pada Kamis (30/5/2024) pukul 00.45 WIB.
Kronologi awal bermula dari sepotong baju berlambang PSHT milik teman Wahyu yang tertinggal di rumahnya.
Lantas teman Wahyu yang lain mengabarkan kepada pelaku bahwa Wahyu mengaku-ngaku sebagai anggota PSHT.
Pada pukul 21.00 WIB yang sedang berjualan kopi keliling dijemput oleh para pelaku dan dibawa ke Desa Botorejo, Kecamatan Wonosalam untuk menulis pernyataan bukan anggota PSHT dan membacakannya.
"Korban membaca surat itu, pernyataan bahwa dia bukan anggota PSHT, langsung dilakukan aniaya oleh para tersangka di saat itu juga," kata Winardi kepada awak media di Polres Demak, Rabu (5/6/2024).
Sejauh ini polisi berhasil mengamankan 6 orang yang keseluruhan berasal dari Kecamatan Bonang, yakni Rival, Dimas, Misbahul Munir, Arif, Akbar, dan Hafish.
"Tersangka sudah kita amankan semua dan saat ini masih dalam proses penyidikan," ujarnya.
Winardi menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan pengurus PSHT.
"Kemarin pengurus PSHT sudah koperatif memberi konfirmasi kepada Satreskrim," katanya.
Pada tersangka dikenakan pasal 170 KUHP dengan ancaman penjara maksimal 5 tahun 6 bulan penjara.
Winardi mengimbau kepada seluruh masyarakat yang tergabung dalam kelompok apapun agar tidak melakukan tindak kekerasan atau pidana.
"Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat yang tergabung dalam kelompok apapun jangan melakukan kegiatan atau melakukan tindak pidana semaunya," ucapnya.
Baca juga: Terduga Pengedar Narkoba di Batubara Tewas Saat Penggerebekan, Diduga Dianiaya Polisi
Seperti diketahui, aksi pengeroyokan oknum pesilat tersebut juga sempat viral di media sosial Facebook dan status WhatsApp.
Dalam video yang diterima Kompas.com, nampak sejumlah pemuda memukul seorang yang baru saja membacakan teks tulisan kertas.
"Gadungan remok, wong Krajanbogo ngetan sitik," tulis keterangan video.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.