Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Unik Pemberangkatan Jemaah Haji di Demak, Kendaraan Mengitari Alun-alun Sebanyak 3 Kali

Kompas.com - 31/05/2024, 11:37 WIB
Nur Zaidi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Ada tradisi unik saat pemberangkatan calon jemaah haji di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng). Tradisi tersebut adalah kendaraan jemaah haji mengitari Alun-alun Demak sebelum berangkat ke Tanah Suci. 

Saat momen pemberangkatan, para jemaah haji menaiki bus dari Gedung IPHI Demak kemudian kendaraan yang digunakan mengitari Alun-alun Demak sebelum bertolak ke Asrama Donohudan, Boyolali.

Tradisi ini masih dilakukan hingga pemberangkatan kloter terakhir pada Rabu (29/5/2024). Diketahui, setidaknya terdapat 1.962 calon jemaah haji asal Demak.

Baca juga: Kecelakaan Rombongan Pengantar Jemaah Haji di Tol Semarang, Kemenag Demak: Antar di Kota Saja

Jika tahun-tahun sebelumnya mengitari Alun-alun sebanyak 7 kali. Kali ini hanya dilakukan 3 kali.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Demak, Afief Mundzir mengatakan, tradisi ini juga sempat tidak dilakukan saat pandemi Covid-19. Namun karena animo masyarakat masih cukup tinggi, kemudian tradisi turun temurun itu dilaksanakan kembali.

"Ternyata animo masyarakat masih begitu tinggi diputarkan di alun-alun itu pun sudah kita kurangi. Kalau dulu sampai kemudian tujuh kali. Saat ini kita hanya tiga kali," terang Afief kepada Kompas.com dihubungi melalui telepon, Kamis (30/5/2024).

Menurut Afief tradisi itu masih dilaksanakan sesuai dengan keinginan masyarakat. Namun, jumlahnya dipangkas agar tidak menggangu jadwal pemberangkatan.

"Harapan masyarakat itu kita fasilitasi kita layani tetapi tidak kemudian menggangu proses penjadwalan pergerakan jemaah dari Kabupaten Demak menuju ke asrama haji," ungkapnya.

Dia menjelaskan, tradisi mengitari Alun-alun Demak tidak memiliki makna khusus dalam agama. Lebih bagaimana menumbuhkan patriotisme warga Demak.

Sisi lain, tradisi tersebut juga memberikan ruang bagi sanak saudara yang ingin melepas kepergian para jemaah haji.

"Makna secara keagamaan tidak ada. Ini lebih dari bagian bagaimana menumbuhkan semangat patriotisme Demak saja," terangnya.

"Jadi istilahnya ketika diputarkan membangun suasana kegembiraan keceriaan dengan proses akan berangkatnya tindak haji," sambungnya.

Baca juga: 112 Jemaah Calon Haji Palopo Dilepas ke Tanah Suci, JCH Pria Kenakan Songkok Bone

Afief tidak bisa memastikan sejak kapan ada tradisi mengitari Alun-alun Demak saat pemberangkatan jemaah haji. Namun, ritual itu sudah ada sejak ia masih kecil

"Dulu saya kecil sudah ada muter alun-alun, dulu tuju kali karena memang pelepasannya di Masjid Agung Demak," katanya lagi.

Dia menambahkan, tradisi ini hanya berlangsung saat pemberangkatan. Sedangkan pulang haji nanti langsung menuju rumah masing-masing.

"Tidak ada kalau pulang langsung ke IPHI langsung dijemput pulang ke rumah masing-masing," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Timah Batangan Senilai Rp 1,8 Miliar Diselundupkan Pakai Manifes Buah-buahan

Regional
Kejari Aru Maluku Musnahkan Barang Bukti 42 Perkara Pidana

Kejari Aru Maluku Musnahkan Barang Bukti 42 Perkara Pidana

Regional
Sampah Menumpuk di Jalanan Pemalang, Sudah 5 Hari Belum Terangkut Semua

Sampah Menumpuk di Jalanan Pemalang, Sudah 5 Hari Belum Terangkut Semua

Regional
Hutan Adat Rusak, Warga Papua Minta Perusahaan Salatiga Bertanggung Jawab

Hutan Adat Rusak, Warga Papua Minta Perusahaan Salatiga Bertanggung Jawab

Regional
OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

OB Tak Sengaja Injak Gas, Honda Brio Tabrak Pintu Kaca Showroom hingga Pecah

Regional
Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak 'Treadmill' dan Jendela Hanya 60 Cm

Kasus Wanita Terjatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Jarak "Treadmill" dan Jendela Hanya 60 Cm

Regional
Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Pemkot Sukabumi Gelar Pertemuan Bahas Kematian Bayi Setelah Imunisasi, Orangtua Diminta Ajukan Otopsi

Regional
Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen Terungkap, Pelaku Mengaku Sakit Hati

Regional
Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Menjual di Bawah Harga Pasaran, Pengoplos Gas Bersubsidi Masih Bisa Raup Rp 3 Miliar

Regional
Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Ibu di Palembang Tewas Ditabrak Lari Truk Pengangkut Tanah

Regional
Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Ditemukan Tewas dengan Leher Terlilit Kain, Bayi di Sragen Diduga Korban Pembunuhan

Regional
Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Bunuh dan Buang Bayi di Tong Sampah, Mahasiswi Magelang Ini Melahirkan Sendirian di Kamarnya

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 20 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Remaja 13 Tahun Diduga Dicabuli 26 Pria di Baubau Sultra, Lapor Polisi Sejak Sebulan Lalu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com