Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Diundang Diskusi di UIN Walisongo Semarang, Muncul Spanduk Penolakan

Kompas.com - 27/05/2024, 14:22 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gedung Selamat Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dipenuhi dengan spanduk penolakan kedatangan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029 Gibran Rakabuming Raka.

Spanduk tersebut bertuliskan "Anak haram konstitusi dilarang masuk" dan "Gibran Produk Gagal".

Baca juga: BIBU Lobi Prabowo-Gibran Wujudkan Bandara Bali Utara di Atas Laut

Seperti diketahui, Gibran turut diundang dalam diskusi "Peran pemuda menjaga kondusifitas usai pemilu dalam sebuah gerakan menuju Indonesia 2045".

Diskusi yang diadakan dalam rangka Dies Natalis Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Indonesia itu rencananya digelar pada Senin (27/5/2024) pada pukul 07.00 WIB di Gedung Teater Rektorat UIN Walisongo Semarang.

Namun, hingga pukul 12.00 WIB belum ada tanda-tanda kedatangan Gibran di lokasi diskusi.

Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha (TU) Fakultas Syariah dan Hukum, Abdul Hakim mengaku tidak mengetahui kapan spanduk tersebut dipasang.

"Saya kurang tahu persis karena empat hari yang lalu itu libur," jelas dia saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi, Senin (27/5/2024).

Dia menjelaskan, keberadaan spanduk tersebut baru dia ketahui setelah mendapatkan telpon dari petugas keamanan.

"Tadi pagi saya ditelepon oleh satpam. Kalau saya tak apa-apa, tapi nanti pasti ada resistensi perlawanan dari pimpinan. Kita hidup tak sendirian," ujar dia.

Menurutnya, protes yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan hal yang biasa selama tidak melakukan perusakan fasilitas kampus.

"Ya itu biasa. Selama itu tidak merusak, saya pikir itu jadi pembelajaran kita bersamaan," paparnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terungkap, Temuan 9,5 Kg Sabu dan 9.000 Butir Pil Ekstasi di Bengkalis

Terungkap, Temuan 9,5 Kg Sabu dan 9.000 Butir Pil Ekstasi di Bengkalis

Regional
Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Regional
Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Regional
Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Regional
Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Regional
Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Regional
Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Regional
Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Regional
Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Regional
International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

Regional
Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Regional
Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Regional
Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur 'Retaining Wall'

Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur "Retaining Wall"

Regional
Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com