Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Kompas.com - 22/05/2024, 08:12 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi


PEKANBARU, KOMPAS.com - Kasman (73) dan istrinya Tifniwarti (67) tersenyum lebar ketika mendapat bantuan paket sembako dari Presiden Jokowi, di Nagari Bukit Batabuh, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (21/5/2024).

Bantuan sembako itu, sangatlah berarti bagi Kasman dan istrinya. Sebab, stok bahan pokok di rumahnya sudah habis.

"Alhamdulillah, dapat bantuan dari Bapak Presiden Jokowi. Kemarin buat makan, kami minta beras," ucap Kasman saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Nagari Bukit Batabuh, Selasa.

Baca juga: Kunjungi Korban Banjir Lahar Dingin di Sumbar, Jokowi Bagikan Sembako

Kasman bercerita, sawah dan ladang miliknya habis disapu banjir lahar dingin yang terjadi Sabtu (11/5/2024).

Dia mengaku, punya lahan sekitar 1,5 hektar. Ada padi dan kebun cabai, terong, serta sayuran lainnya.

"Lahan kami ada di tiga titik, luasnya sekitar 1,5 hektar. Dua titik berisi padi sawah dan satu lagi ladang berisi terong, cabai, dan sayuran lainnya. Sekarang sudah habis semuanya disapu banjir. Tak ada yang tersisa," akui Kasman.

Baca juga: Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Dia menyebut, lahannya sudah dua kali dilanda banjir lahar dingin. Yang pertama terjadi empat hari sebelum Idul Fitri 2024.

Saat itu, sambung Kasman, padi di sawahnya sudah siap panen. Namun karena dilanda bencana, padi yang bisa dipanen hanya sedikit. 

"Waktu itu masih ada yang tersisa sedikit. Dapat satu karung. Biasanya dapat 25 karung ukuran 35 kilogram. Kami sedih sekali. Orang mau Lebaran, beras tak ada," kata Kasman.

Belum hilang dari ingatan detik-detik bencana pertama. Kini ia dan keluarganya harus kembali menghadapi banjir lahar dingin. 

Ia hanya bisa pasrah dan berharap ada hikmah di balik musibah ini.

"Padi yang sekarang baru mulai berbuah. Tapi, semuanya sudah habis disapu banjir. Sekarang lokasi sawah dan ladang sudah berganti menjadi tumpukan batu dan kayu-kayu besar. Semoga ada hikmah di balik semua ini," tutur Kasman.

Menurutnya, butuh waktu lima tahun, sawahnya bisa ditanami lagi. Karena saat ini lahannya penuh bebatuan, kerikil, dan kayu.

"Kami harap pemerintah membantu memulihkan lahan kami, karena harus pakai alat berat," ucap Kasman.

Diberitakan sebelumnya, bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi melanda permukiman warga Nagari Bukit Batabuh, Kecamatan Candung, Kabupaten Agam, Sumbar, Sabtu (11/5/2024).

Akibat bencana ini, sebanyak 23 orang warga meninggal dunia. Selain itu, banyak rumah warga yang rusak parah hingga hanyut dibawa banjir.

Saat ini, korban yang terdampak mengungsi di posko pengungsian yang didirikan pemerintah setempat.

Selain rumah warga, banjir bandang itu juga merusak lahan pertanian warga.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Bentuk Gunung Api di Indonesia dan Contohnya

Regional
Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Ekspor Timah Bangka Belitung Anjlok, Pendapatan Bea Cukai Sampai Nol

Regional
Mahasiswa Kedokteran 'Nge-prank' Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Mahasiswa Kedokteran "Nge-prank" Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Regional
Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Regional
Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Regional
Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Regional
Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Regional
Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Regional
Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Regional
Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Regional
3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan 'Cleaning Service' RSUD Nunukan Mogok Masal

3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan "Cleaning Service" RSUD Nunukan Mogok Masal

Regional
Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Regional
Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Regional
PDIP Usung 5 'Incumbent' Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

PDIP Usung 5 "Incumbent" Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com