Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Kompas.com - 12/05/2024, 15:36 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Berolahraga menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan sebagian orang untuk menjaga kesehatan badan. Tidak hanya lari ataupun senam, berjalan juga bisa menjadi pilihan paling sederhana untuk berolahraga.

Siapa sangka, di Kota Semarang ada satu komunitas yang menaungi orang-orang yang memiliki hobi berjalan dan mendaki. Namanya, Komunitas Urban Hiking Semarang.

Uniknya, komunitas satu ini kerap melakukan aksinya untuk berjalan, mendaki, dan menanjaki sejumlah perkampungan yang memiliki kontur naik turun di Kota Semarang.

Hal tersebut disampaikan oleh Pendiri Komunitas Urban Hiking Semarang, Roy Adrianto (45).

Baca juga: Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Dirinya mengatakan, komunitas ini baru terbentuk pada bulan Oktober tahun 2023 lalu. Meski demikian, Komunitas Urban Hiking Semarang kini memiliki sekitar 80 anggota.

"Kita mendaki di perkotaan. Sasaran utamanya untuk orang-orang yang waktunya terbatas. Kita coba jalan di tempat yang memiliki jalan menyerupai pendakian sehingga waktunya lebih efisien. Terlebih Semarang punya banyak lokasi tanjakan yang bisa dilewati," ucap Roy, kepada Kompas.com, Minggu (12/5/2024).

Roy mengatakan, hingga saat ini, Urban Hiking Semarang sudah memiliki lebih dari 20 rute perjalanan. Di antaranya, wilayah Jalan WIlis, Jalan Kawi, Cinde, Jomblang, Genuk Karanglo, Simongan, Bukit Candi Golf, dan masih banyak lainnya.

Dirinya menyebut, lokasi-lokasi tersebut dipilih lantaran memiliki jalan yang menanjak, menurun, dan tentu ramah bagi pejalan kaki.

Dengan demikian, para anggota Urban Hiking Semarang dapat berolahraga dengan gembira sembari menikmati suasana perkampungan di Kota Semarang.

"Kalau tanjakan paling favorit ada di wilayah Tegalsari, karena kontur naik turunnya lumayan banyak. Kalau yang paling ekstrem, di tanjakan jalan Tumpang Gajahmungkur. Kita naik ke sana sampai merangkak kalau tidak hati-hati bisa terpeleset. Panjang jalan 400 meter, 100 meternya menanjak," ungkap mantan atlet balap motor itu.

Roy menyebut, selain menyehatkan badan, berjalan dan mendaki di perkampungan Kota Semarang juga dapat menambah relasi sosial kepada warga setempat.

"Bisa saling kenal, menyapa warga sekitar. Kalau kita upload di sosmed, warga juga kut komen, jadi bisa menambah relasi," tutur dia.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Di samping itu, Komunitas Urban Hiking Semarang memiliki jadwal kegiatan yang konsisten.

Yaitu setiap hari Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu. Untuk waktunya, dimulai pada pukul 05.30 WIB pagi hingga 07.00 WIB.

Tak heran, jika Urban Hiking Semarang diminati oleh beragam usia. Mulai dari anak-anak usia 5 tahun, hingga orang tua sekira usia 70 tahun.

"Kelompok usia semuanya ada dan dibuka untuk umum. Tidak ada syarat khusus, yang penting sehat dan pakai sepatu," ucap Roy.

Yang terpenting, imbuh Roy, sebelum melakukan perjalanan bersama Urban Hiking Semarang, ia mengimbau kepada masyarakat agar beristirahat dengan cukup dan melakukan pemanasan sederhana.

"Tidur yang cukup, itu sudah cukup. Selebihnya melakukan pemanasan biasa," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com