UNGARAN, KOMPAS.com - Kurang lebih 7.000 anak ayam hangus dilalap api setelah kandangnya terbakar pada Rabu (8/5/2024) pukul 03.30 WIB. Dari penyelidikan, penyebab kebakaran diduga karena korsleting listrik.
Kapolsek Ambarawa Polres Semarang, AKP Abdul Mufid mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut.
"Lokasi kebakaran kandang ayam di Kelurahan Ngampin Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, warga yang pertama kali melihat kebakaran di kandang dua lantai tersebut. Ada kepulan asap dari kandang," ujarnya.
Baca juga: Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit
Kandang tersebut milik Dwi Puji (42) warga Kelurahan Ngampin Kecamatan Ambarawa.
"Kandang berisi kurang lebih 7.000 ayam berumur satu minggu, sementara untuk pegawai kandang bernama Samijo saat kejadian menyelamatkan diri," kata Mufid.
Mufid mengungkapkan, kandang tersebut berbentuk panggung. Bagian bawah digunakan untuk kamar pegawai dan peralatan kandang. Sedangkan bagian atas digunakan untuk kandang.
"Saksi mata kebakaran bernama Andreas Bayu (47), rumahnya berjarak 300 meter dari kandang. Dia yang pertama kali melihat asap dari kandang," ungkapnya.
Awalnya, Andreas merasa curiga karena lampu rumahnya pada pukul 03.30 WIB redup.
"Berawal dari lampu di rumah saya redup. Saya akhirnya keluar rumah untuk memastikan meteran listrik. Namun ternyata melihat percikan api dari kandang ayam milik Pak Dwi. Setelah dicek ternyata Pak Samijo sudah berusaha menyelamatkan diri," kata dia.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Ambarawa Iptu Ruly Asmoro mengatakan dari hasil pemeriksaan, terdapat bekas korsleting listrik di tiang bagian tengah kandang yang diduga menjadi penyebab terjadinya kebakaran.
"Juga ada koordinasi dengan PLN untuk pemadaman arus di sekitar lokasi," imbuhnya.
Api berhasil dipadamkan pada pukul 06.10 WIB, setelah dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pos Damkar Ambarawa dikerahkan. Pemilik kandang memgalami kerugian sekira Rp 300 juta dalam kejadian ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.