Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Kompas.com - 27/04/2024, 21:02 WIB
Hotria Mariana,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Bandung Dadang Supriatna mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan rasa syukur atas nikmat iman, Islam, dan ihsan.

Hal itu disampaikan Dadang dalam pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Bandung Masa Khitmad 2023-2028 di Hotel Grand Sunshine Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/4/2024).

Dadang mengapresiasi dan berterima kasih atas peran FKDT dalam pembinaan pendidikan agama Islam di Kabupaten Bandung. Ia berharap, pelantikan pengurus DPC FKDT menjadi momentum untuk terus meningkatkan ikhtiar dan langkah-langkah dalam memajukan pendidikan agama Islam.

“Apa yang telah dilakukan DPC FKDT selama ini merupakan amal ibadah dan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT,” ucap Bupati yang akrab disapa Kang Dadang itu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Penuhi Janji Kampanye, Bupati Bandung Bangun 5 RSUD Bedas 

Selama tiga tahun menjabat Bupati Bandung, Dadang menilai, FKDT berperan penting dalam membentuk karakter dan akhlak anak-anak di Kabupaten Bandung. Peran tersebut tak terlepas dari tiga muatan lokal yang dimasukkan ke dalam kurikulum TK, SD, dan SMP setelah ia dilantik pada 26 April 2021.

Ketiga muatan lokal itu adalah Pendidikan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Pendidikan Budaya Sunda atau Bahasa Sunda, dan Kewajiban Mengaji dan Menghafal Al Quran bagi pelajar tingkat sekolah tersebut.

“Dengan adanya tiga muatan lokal itu, kemudian hadirlah guru mengaji ke sekolah-sekolah TK, SD dan SMP,” ujar Kang Dadang.

Ia pun telah menganggarkan Rp 109 miliar untuk 17.000 guru mengaji setiap tahun dan telah terealisasi untuk 15.800 guru mengaji.

Baca juga: Dorong Kesadaran Masyarakat Bayar Zakat, Bupati Bandung Terima Penghargaan dari Baznas RI

Berkaitan dengan program guru mengaji, Dadang mengaku, hal ini dilatarbelakangi pengalamannya saat jadi kepala desa. Kala itu, ia ingin memberi perhatian lebih kepada para guru mengaji, tapi terkendala anggaran. Alhasil, ia berusaha sendiri demi mencapai tujuan tersebut.

“Saat itu, saya didatangi istri dari seorang ustaz. Ia memberitahu saya bahwa suaminya dirawat ke rumah sakit. Karena kendala biaya, ustaz tersebut tidak bisa pulang. Saya berinisiatif menjaminkan KTP ke rumah sakit tersebut agar ia bisa pulang,” tuturnya.

Dadang optimistis, cita-citanya untuk memuliakan ulama akan mendapatkan kemudahan dari Allah SWT. Hal ini terbukti dengan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bandung dari Rp 969 miliar menjadi Rp 1,3 triliun.

Begitu pun dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung yang naik dari Rp 4,6 triliun menjadi Rp 7,4 triliun.

Baca juga: Pungli di Kompleks Pemkab, Bupati Bandung Tugaskan Sekda untuk Bereskan

Sebagai bentuk penghargaan, para guru mengaji diberikan insentif bulanan sebesar Rp 350.000 melalui rekening masing-masing serta empat kartu BPJS Kesehatan untuk istri dan kedua anaknya.

Selain itu, ahli waris guru mengaji yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan Rp 42 juta dan beasiswa Rp 174 juta jika keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan sudah aktif selama tiga tahun.

Dadang menegaskan bahwa upaya menyejahterakan guru mengaji tersebut akan terus dilanjutkan.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung juga telah memberikan perhatian kepada masyarakat, terutama yang belum memiliki akta nikah melalui pelaksanaan sidang isbat nikah.

“Kami telah memrogramkan 1.000 pasangan, dan insyaallah masih banyak lagi,” katanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com