Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Muntahkan Semburan Lumpur Saat Gempa Tuban, "Baby Volcano" Grobogan Kini Tak Bergejolak

Kompas.com - 23/03/2024, 20:10 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

GROBOGAN, KOMPAS.com - Obyek wisata "Baby Volcano" atau biasa disebut "Bledug Cangkring" di Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah tak lagi bergejolak memuntahkan lumpur deras, Sabtu (23/3/2024).

Sebelumnya, Bledug Cangkring sempat mengeluarkan semburan lumpur deras usai gempa magnitudo 6,5 mengguncang Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024).

Baca juga: Baby Volcano di Grobogan Bergejolak Usai Gempa Tuban, Semburan Lumpur Meluber hingga 100 Meter

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Sabtu (23/3/2024) sore, fenomena alam serupa Bledug Kuwu itu sudah kembali seperti sedia kala.

Hanya terlihat belasan wisatawan yang berkunjung.

Saat mendekat ke titik Baby Volcano seluas dua hektar itu, terdengar bunyi gemuruh air mendidih diikuti letupan-letupan kecil lumpur berselimut asap putih.

Sesekali tercium juga aroma belerang yang menyengat.

Baca juga: Gempa M 5,9 dan M 6,5 Tuban Terjadi di Zona Kegempaan Rendah, BMKG: Kami Surprise

Kepala Desa Grabagan, Eko Setyawan menyampaikan, luas total destinasi Baby Volcano berupa hamparan tanah sekitar sembilan hektar.

Menurut Eko, saat gempa susulan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Jumat sore pukul 15.52 WIB, Baby Volcano bergolak dengan menyemburkan lumpur hingga berjam-jam.

Tumpahan lumpur setinggi 50 sentimeter mengalir deras membanjiri area seluas dua hektar.

"Alhamdulillah semalam pukul 21.00 sudah berhenti. Limpasan lumpur tidak sampai persawahan dan permukiman. Hanya sampai pekarangan empat rumah warga. Jadi hanya menutup betonisasi sebagian kawasan obyek wisata. Segera kami bersihkan saat kering," kata Eko.

Eko menjelaskan, meski berbau belerang, lumpur Baby Volcano disebutnya tidak berbahaya.

Untuk diketahui Baby Volcano mengeluarkan semburan lumpur deras bersamaan dengan gempa susulan berkekuatan magnitudo 6,5 yang mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024) sore pukul 15.54.

Kepala Desa Grabagan, Eko Setyawan, menyampaikan, fenomena muntahan lumpur muncul saat terjadi gempa bumi besar di daerah lain. 

Seperti halnya ketika gempa Yogyakarta Mei 2006, Bledug Cangkring juga bergejolak. Hanya saja, semburan lumpur saat itu sangat deras dan berlangsung lama.

Baca juga: Mengenal Oro Oro Kesongo Blora, dari Fenomena Mud Volcano hingga Sisi Mistisnya

"Tadi pukul 16.00 WIB, lumpur muntah dan melimpas. Saat ada gempa besar pasti muntah. Ibarat mangkok yang digoyang-goyangkan pasti tumpah," kata Eko saat dihubungi melalui ponsel, Jumat malam.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com