Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Unik Masjid Tertua di Maluku dan Mitos Perpindahan Gaib

Kompas.com - 19/03/2024, 05:30 WIB
Priska Birahy,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALUKU TENGAH, KOMPAS.com - Masjid Wapauwe di Kabupaten Maluku Tengah merupakan masjid tertua di Provinsi Maluku yang memiliki jejak gaib lengkap dengan keunikannya.

Masjid Wapauwe terletak di Negeri Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Malteng, Pulau Ambon. Atau berjarak 29,7 kilometer dari pusat kota.

Masjid tua yang masih berdiri kokoh ini memiliki arsitektur unik, yakni dibangun tanpa pasak dan dipercaya pernah berpindah tempat secara gaib.

Masjid ini dibangun pada tahun 1414 oleh seorang pendakwah asal Maluku Utara, Perdana Jamilu. Masyarakat setempat menyebut Negeri Kaitetu pada masa itu bernama Kerajaan Tanah Hitu.

Baca juga: Sejarah Masjid Wapauwe, Masjid Tertua di Maluku serta Arsitektur dari Kayu

Masyarakat yang mendiami pesisir Pulau Ambon itu telah memeluk agama Islam. Namun belum ada satupun bangunan masjid di daerah itu.

“Waktu itu kami sudah beragama Islam, beliau datang untuk dakwah dan lihat belum ada masjid. Jadi bersama masyarakat dibangun masjid,” ucap Yus Iha, keturunan keempat penjaga masjid kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2024) lalu.

Mitos perpindahan gaib

Lokasi masjid dulunya berada di pegunungan Wawane, tepatnya belakang negeri. Namun kedatangan Belanda pada 1614 memaksa masyarakat turun gunung atau berpindah ke lokasi yang mudah dijangkau.

Masyarakat membongkar satu persatu tulangan masjid, lalu bergotong-royong memikulnya ke lokasi baru.

Mereka menempuh perjalanan dari Pegunungan Wawane menuju bukit Tehala berjarak 6 kilometer.

Lokasi kedua itu dekat dengan pesisir, sehingga memudahkan tentara Belanda memantau pergerakan masyarakat desa.

Pada perpindahan kedua dipandu oleh Ima Rijali yang diketahui sebagai anak Perdana Jamilu.

Namun pada suatu pagi, ada kejadian tak terduga. Masyarakat kampung dibuat geger. Masjid yang mereka pindahkan dan jadi tempat sembayang itu sudah tak ada lagi. Masjid itu telah berpindah ke tengah kampung dekat pesisir.

“Pas pagi itu masyarakat bangun pagi, sudah tidak ada. Dia perpindah secara gaib ke kampung sini (baca: Kaitetu),” terang bapak tiga anak itu.

Perpindahan itu terjadi dalam semalam bak cerita Candi Prambanan. Tak ada yang tahu penyebab perpindahan gaib itu. Namun setidaknya kekuatan magis itu makin mengukuhkan keimanan masyarakat Negeri Tanah Hitu pada masa itu.

Jejak perpindahan gaib pun bisa terlihat oleh pengunjung dan wisatawan. Yus menerangkan jika dilihat dari luar, posisi bangunan agak menyerong.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com