Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Ile Lewotolok Alami 120 Kali Gempa Embusan

Kompas.com - 16/03/2024, 11:54 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami 120 kali gempa embusan pada Sabtu (16/3/2024).

Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok melaporkan, ratusan gempa embusan ini teramati pada pukul 06.00-12.00 Wita.

"Jumlah gempa embusan 120 kali, dengan amplitudo 2-18 mm, durasi 40-80 detik," ujar Kepala Pos PGA Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel di Lembata.

Gunung api setinggi 1423 meter dari permukaan laut (mdpl) juga mengalami dua kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 3.2-31.5 mm, S-P 0.9-1.3 detik, durasi 12-14 detik.

Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah tenggara. Suhu udara 27.6-28 derajat celcius.

Baca juga: Rabu Pagi, Gunung Ile Lewotolok Alami 414 Kali Gempa Embusan

Secara visual gunung kabut 0-I hingga kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.

Yeremias mengimbau masyarakat di sekitar maupun wisatawan agar tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer.

Warga Desa Lamawolo, Lamatokan, dan Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.

Kemudian, masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh tiga kilometer.

"Waspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian, selatan dan tenggara puncak," kata dia.

Untuk menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, diimbau menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok NTT Dilanda Hujan Deras, Warga Diminta Waspadai Banjir Lahar

Yeremias menambahkan, selama sepekan terakhir area puncak Gunung Ile Lewotolok dilanda hujan deras.

Oleh sebab itu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com