Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Turis Asing Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung Bali

Kompas.com - 13/03/2024, 09:59 WIB
Hasan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KARANGASEM, KOMPAS.com - Seorang turis asing ditemukan tewas di puncak Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali. WNA yang belum diketahui identitasnya tersebut mendaki gunung agung tanpa pemandu.

Informasi mengenai penemuan jenazah WNA di puncak Gunung Agung ini viral di media sosial Twitter atau X.

Unggahan di Twitter memuat tangkapan layar pesan Instagram dari seseorang yang menemukan jasad manusia saat mendaki Gunung Agung. Si pengirim pesan juga mengirim koordinat lokasi jasad itu.

Baca juga: Setelah Sepekan, Kebakaran di Gunung Agung Bali Padam, 645 Hektar Lahan Hangus

Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya menyampaikan, jenazah ditemukan pada koordinat 8°20'31.12"S - 115°29'35.81"E di ketinggian sekitar 2.833 mdpl pada Selasa (12/3/2024) siang.

Adapun ciri-ciri jenazah mengenakan jaket dan celana panjang warna hitam, rambut putih atau beruban dan membawa tas berwarna hijau.

Ia mengatakan, tidak ada yang mengetahui kapan tepatnya korban memulai pendakian di Gunung Agung.

Baca juga: Omed-omedan, Tradisi Usai Nyepi di Bali yang Digelar Sejak Abad 17

Sebelumnya, sudah ada larangan untuk melakukan pendakian dari pemerintah setempat. Larangan tersebut berkenaan dengan adanya upacara keagamanan Ida Batara Turun Kabeh.

"Kami terima informasi melalui grup potensi SAR yang menyatakan bahwa seorang pendaki WNA menemukan jenazah, selanjutnya berkoordinasi dengan BPBD serta pemandu lokal setempat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (13/3/2024).

Ia menambahkan, sekitar pukul 17.00 Wita, dua orang pemandu lokal mendaki melalui Pengubengan ke koordinat jenazah. Setelah 2 jam lebih perjalanan, mereka tiba di lokasi penemuan jenazah.

Kondisi cuaca di lokasi berkabut tebal dan angin sangat kencang. Hal ini membuat proses evakuasi tidak memungkinkan untuk dilaksanakan saat itu juga.

"Pagi tadi pada pukul 03.00 Wita tim SAR gabungan sudah bergerak dari Pos Pengubengan, dan normalnya perjalanan pergi dan pulang sekitar 6 jam, tentunya akan memerlukan waktu lebih lama karena mengevakuasi jenazah," jelasnya.

Sebanyak 10 personel Pos SAR Karangasem terlibat dalam operasi SAR ini. Operasi tersebut juga melibatkan anggota kepolisian dan BPBD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com