KLATEN, KOMPAS.com - Objek wisata Umbul Kemanten atau nganten tempat pemandian di Desa Sidowayah, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, menyimpan kisah menarik.
Sebelum dibuka untuk masyarakat umum, Umbul Kemanten dahulunya dijadikan tempat piknik atau wisata begi keluarga Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo.
Keluarga Keraton Solo datang ke Umbul Kemanten untuk mandi dan bersatai ria.
Kepala Desa Sidowayah Mujahit Jaryanto mengatakan, usia Umbul Kemanten sudah ratusan tahun. Terkait kapan umbul kemanten dibuat, dia mengaku tak ingat.
Baca juga: Umbul Ngabean di Boyolali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute
Umbul kemanten telah mengalami perubahan dari masa ke masa. Saat ini, Umbul Kemanten sampai sekarang dimanfaatkan untuk tempat pemandian dan wisata.
Umbul yang digunakan sebagai tradisi padusan untuk menyambut puasa Ramadhan ini memiliki fasilitas berupa bangunan pendopo.
"Kalau aslinya ada satu kolam. Terus ada lima kolam tambahan," kata Mujahit di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (12/3/2024).
Ada kisah yang melegenda terkait asal mula sompil atau siput buntung di Umbul Kemanten. Mujahit mengatakan konon ucapan raja Keraton Solo membuat sompil di Umbul Kemanten menjadi buntung.
Kisah tersebut bermula saat itu putri keraton Solo sedang berjalan di aliran sungai dekat umbul.
Kaki sang putri pun menginjak sompil atau siput dan berdarah. Kejadian itu kemudian dilaporkan kepada Raja Keraton Solo.
Raja Keraton Solo mencabut sompil yang menancap di kaki putrinya sambil mengucapkan "Buntung Kamu".
"Jadi pada waktu itu raja dari Keraton Solo suka tedak siten ke sini ngajak anak cucu terus cucunya kena sompil. Karena berdarah namanya sabdo pandito ratu (ucapan raja) ampuh. Sompil yang tadinya mengenai putrinya dikutuk sehingga anak keturunan sompil itu semuanya buntung," ungkapnya
Ucapannya tersebut membuat semua sompil di sekitar Umbul Kemanten menjadi buntung, termasuk yang lahir baru.
"Sampai sekarang dalam radius 200 meter dari Umbul Kemanten ke sini itu sompil-nya buntung," tuturnya.
Mujahit mengatakan, Umbul Kemanten menjadi sumber penghidupan warga Desa Sidowayah. Pasalnya, Umbul Kemanten telah menyumbangkan pemasukan miliaran rupiah untuk Desa Sidowayah.
Baca juga: Pohon Berusia Ribuan Tahun di Umbul Senjoyo Tumbang, Pembersihan Tunggu Hari Baik
Selain untuk pendapatan asli Desa Sidowayah, penghasilan dari objek wisata umbul kemanten 12 persennya dibagikan kepada RT desa setempat.
Dia menyebut, pada tahun 2023, pendapatan Umbul Kemanten mencapai Rp 5,9 miliar. Pendapatan itu digunakan untuk cadangan modal, sosial, pad desa dan dibagikan kepada RT.
"12 persen dari keuntungan BUMDes (dibagikan) ke tiap RT (sebesar) Rp 7,4 juta. Kita harapkan keuntungan dari umbul kemanten terus naik," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.