SOLO, KOMPAS.com - Banjir merendam sejumlah kampung di Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (10/3/2024).
Camat Sidoharjo, Dwi Cahyono mengatakan bajir menerjang tiga wilayah yakni Desa Sribit, Dukuh Ngiwung dan Dukuh Tambak. Sampai pukul 13.00 WIB, banjir masih merendam wilayah tersebut.
Baca juga: Update Banjir dan Longsor Pesisir Selatan, 16 Orang Tewas
"Sekitar pukul 12.00 WIB, air mulai berangsur-angsur surut. Sementara air masih lumayan tinggi, tapi tidak masuk ke perumahan warga," kata Camat Sidoharjo, Dwi Cahyono, saat dihubungi pada Minggu (10/3/2024).
Ketinggian air bervariasi berkisar 50-70 sentimeter atau setinggi lutut orang dewasa. Air mulai memasuki pekarangan dan jalan warga sejak Sabtu (11/3/2024), malam.
Meskipun sudah berangsur surut, saat ini jalan-jalan di wilayah yang terdampak banjir tidak dapat dilewati kendaraan bermotor.
Baca juga: Banjir Probolinggo, Seorang Wanita Hilang, Puluhan Warga Mengungsi
"Karena lumayan tinggi. Saat ini teman-teman BPBD sedang stand by dengan perahu karet. Antisipasi jika warga ingin mengungsi atau menginginkan keluar dari kampung," jelasnya.
Selain area kampung, dua sekolah juga terendam banjir yakni SDN 2 Sidoharjo dan SDN 2 Pandak.
"Ada area persawahan dan jalan terendam. Belum bisa diprediksi karena lumayan luas. Dua sekolah, sama posisinya kalau hujan dikit saja terendam," ujarnya.
"Dimungkinkan kalau tidak hujan, kemungkinan waktu magrib sudah kelihatan permukaan. Saat ini masih pendataan yang terdampak," lanjutnya.
Kemudian di Kecamatan Sragen, beberapa dukuh di Desa Tangkil dan Kedungupit, juga terendam banjir.
“Sejauh ini, pagi ini yang masih ada terendam air di Desa Tangkil yakni Dukuh Gabusan dan Tugu," jelas Camat Sragen, Heru Susanto, Minggu (10/3/2024).
Banjir tersebut merendam puluhan rumah warga. Untuk di Dukuh Gabusan merendam 15 rumah dan Dukuh Tugu 54 rumah.
Warga telah menyediakan perahu untuk akses menyeberang.
"Sudah disediakan oleh warga perahu pakai mesin bagi warga yang ingin menyeberang. Perahu yang digunakan nyebrang dari Tugu, Gabusan dan Bulakrejo," jelasnya.
Di Desa Kedungupit terjadi di Dukuh Pelang dan Prayunan dan merendam area persawahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.