BIMA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mencatat 535 unit rumah warga terdampak banjir bandang di dua kecamatan.
Rumah warga yang terdampak tersebar di Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu dan Desa Kananga, Kecamatan Tambora.
Baca juga: Terlepas dari Gendongan Ibunya Saat Hendak Mengungsi, Bocah 2 Tahun Tewas Terseret Banjir
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir yang terjadi pada Minggu (3/3/2024) sore hingga malam itu, namun areal pertanian terendam dan tanggul sungai jebol.
"Luapan banjir saat ini sudah surut dan warga mulai membersihkan lumpur di rumah masing-masing," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bima, M Nurul Huda saat dikonfirmasi, Selasa (5/3/2024).
Baca juga: Banjir Bandang dan Tanah Longsor Terjang Satu Desa di Sumbawa, Puluhan Rumah Terendam
Nurul Huda mengatakan, hujan yang disertai angin kencang mengguyur dua wilayah ini sejak Minggu (3/3/2024) siang.
Karena berlangsung hingga malam hari, aliran sungai meluap hingga merendam permukiman warga dan areal pertanian.
Di Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu, banjir merendam 209 rumah yang tersebar di Dusun Oi Balu 135 KK, Dusun Kananga 31 KK, Dusun Ntau 12 KK, Dusun Oi Lanco 17 KK dan Dusun Mangge Maci 21 KK.
"Selain itu banjir kemarin membuat beronjong rusak dan lahan pertanian warga terendam," ujarnya.
Baca juga: Berada di Dataran Rendah, 9.726 Makam di TPU Semper Terendam Banjir
Sementara di Desa Kananga, Kecamatan Tambora, sebanyak 326 rumah warga yang terdampak tersebar di Dusun Nanga Nae 112 unit, Dusun Mada Oi 103 unit dan Dusun Sarae 111 unit.
Selain itu, ada dua hektar lahan pertanian yang ikut teredam akibat banjir bandang tersebut. "Ketinggian air sekitar 30 sampai 50 sentimeter di tiga dusun ini," ungkapnya.
Nurul Huda menyampaikan, BPBD sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk upaya tanggap darurat di dua wilayah itu dengan menyalurkan bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan.
Di samping itu memberi imbauan kepada warga setempat agar tetap mewaspadai ancaman bencana alam banjir dan tanah longsor ditengah curah hujan ekstrem saat ini.
"Masyarakat kami imbau untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem ini, karena berpotensi terjadi banjir bandang dan puting beliung," kata Nurul Huda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.