Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antrean Panjang Warga Maluku Barat Daya demi Dapatkan BBM

Kompas.com - 29/02/2024, 06:23 WIB
Priska Birahy,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALUKU BARAT DAYA, KOMPAS.com - Ratusan warga membawa kendaraan mengantre di pangkalan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di dekat Pantai Tiakur, Kota Tiakur, Maluku Barat Daya.

Hal ini terjadi setelah BBM sulit didapatkan di tempat tersebut.

Baca juga: Susah BBM, Seorang Dosen Naik Kuda Sejauh 12 Km Menuju Kampus

Tak hanya kendaraan roda dua dan empat, ada pula sejumlah warga yang menenteng jeriken. Beberapa nelayan juga ikut mengantre untuk mengisi bahan bakar kapal mereka.

“Sudah dari pukul 06.30 WIT katong (kami) antre bensin, kapal sandar sekitar jam 08.00 WIT baru layanan penjualan bensin. Diutamakan yang dengan jeriken, beta datang su terlambat,” aku Serly Manuata, salah seorang pembeli yang ikut mengantre bensin pada Rabu (28/2/2024).

Menurutnya, petugas SPBU mendahulukan warga yang membeli BBM untuk diisi ke kendaraan mereka yang mogok.

Sempat ricuh

Antrean panjang tersebut sempat menimbulkan adu mulut.

“Tadi sempat ricuh pengendara motor dan mobil untuk memberhentikan pengisian di jeriken. Itu petugas lain dari pagi sampai siang jam 13.00 WIT,” paparnya.

Menurutnya kondisi sulitnya BBM benar-benar menyebabkan warga kesulitan menjalankan aktivitas.

Katong (kami) antre begini seng tau bisa dapat bensin cukup untuk kendaraan atau tidak. Masalahnya sudah habis lama, benar-benar kosong semua tangki,” ucap warga bernama Rainhard.

BBM yang baru masuk ke SPBU di Kota Tiakur jenis Pertalite dijual seharga Rp 16.000 per liter.

Dukungan pengiriman BBM akan dilakukan dari pangkalan pengisian di Saumlaki. Untuk BBM yang datang hari ini berasal dari Ambon dan dikirim dengan kapal ke Pulau Kisar, Kabupaten MBD lalu dibawa ke Kota Tiakur, Pulau Moa, MBD.

“Kalau seng dapa (dapat) hari ini berarti katong tunggu lagi yang datang dari Saumlaki. Semoga masih ada esok,” harapnya.

Salah seorang dosen PSDKU Universitas Pattimura MBD mengaku akan tetap jalan kaki jika dirinya belum bisa mendapat BBM untuk operasional kendaraan.

Baca juga: Sepekan BBM Langka di Maluku Barat Daya, Aktivitas Masyarakat Terganggu

“Hari ini beta jalan kaki dari rumah sampai kampus. Jarak dari rumah dosen di Kota Tiakur ke kampus Universitas Pattimura Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sekitar 2 kilometer,” ucap Jekriel Septory.

Kelangkaan BBM sudah pernah terjadi, namun kali ini terbilang sangat lama.

“Beta bangun sekitar jam 5 biar seng terlambat datang kampus,” ucapnya.

Dari pantauan wartawan di lapangan, sejak sore hingga malam, suasana kota Tiakur mulai terlihat ramai. Banyak kendaraan motor dan angkutan lalu lalang.

Aktivitas warga di malam hari juga makin kentara. Sebagian yang belum mendapat bensin, bakal mengantre lagi di hari berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com