Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir Bandang di Bima Mengeluh Minimnya Bantuan Sembako

Kompas.com - 12/02/2024, 16:28 WIB
Junaidin,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Korban banjir bandang di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluhkan minimnya bantuan tanggap darurat dari pemerintah daerah.

Mereka membutuhkan bantuan pangan berupa sembilan bahan pokok (sembako) dan pakaian, sebab barang berharganya sebagian besar hanyut terbawa arus banjir.

Salah seorang warga di Lingkungan Suntu, Kelurahan Paruga, Nurmi mengatakan, saat rumahnya terendam banjir dua hari berturut-turut pada Kamis (8/2/2024) dan Jumat (9/2), dia bersama suami dan dua orang anaknya langsung mengungsi ke rumah keluarga.

Baca juga: Cerita Syahdan Terjebak di Atap Rumah yang Hanyut Saat Banjir Bandang Sumbawa

Nurmi baru bisa kembali ke rumah pada Minggu (11/2/2024). Sebab rumahnya terdampak cukup parah lantaran berada tepat di daerah bantaran Sungai Padolo.

Menurutnya, pascakejadian itu pihak keluarga baru sebatas menerima bantuan nasi bungkus dari BPBD Kota Bima.

"Bantuan beras tidak ada, hanya nasi bungkus saja, itupun hanya dua bungkus sehari," kata Nurmi saat ditemui di kediamannya, Senin (12/2/2024).

Nurmi mengatakan, selain butuh makanan siap saji dari pemerintah daerah, pihaknya juga memerlukan beras dan lauk pauk.

Hal itu menyusul tak ada sumber penghasilan lain untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sebab sang suami tak bisa lagi bekerja sebagai usai operasi penyakit kencing batu.

"Bapak ojek, tapi setelah diserang kencing batu itu sampai sekarang belum bisa ojek lagi. Harapan kami ada bantuan lain seperti misalnya beras, telur sehingga kami tidak begitu terbebani lagi," ujarnya.

Baca juga: Banjir Bandang Sumbawa, KPU Akan Pindahkan TPS Terdampak

Sementara itu, Khairudin, warga Lingkungan Sigi, Keluhan Paruga, Kota Bima juga mengeluhkan minimnya bantuan logistik tersebut.

Bantuan berupa nasi bungkus itu hanya diterimanya dua kali, sedangkan bantuan lain seperti kebutuhan pokok tidak ada yang datang menyalurkannya.

"Bantuan nasi itu biasa lagi bencana begini, tapi kalau bantuan lain belum ada sampai sekarang," kata Khairudin.

Bencana alam banjir kemarin, lanjut dia, membuat sebagian besar perkakas rumah tangga dan pakaian milik keluarga hanyut tergerus air.

Dia tak sempat membawanya ke tempat yang aman karena luapan air sungai begitu cepat.

Khairudin bahkan malam itu terjebak dan terpaksa harus tidur di plafon rumahnya sampai luapan banjir surut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com