Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geger Mayat Remaja Berhelm di Magelang, Pelaku Penganiayaan Tenggak Ciu dan Pil Sapi Sebelum Beraksi

Kompas.com - 08/02/2024, 15:26 WIB
Egadia Birru,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – PAN (20), salah seorang penganiaya remaja hingga tewas di Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menenggak miras dan pil sapi sebelum beraksi.

Korban tewas tersebut adalah DP (15), pelajar SMP asal Desa Payaman, Secang.

Ia ditemukan tewas dengan mengenakan helm di tepi sawah di Jalan Payaman-Windusari, Secang.

Pengakuan PAN diutarakan dalam konferensi pers di Polresta Magelang, Kamis (8/2/2024).

Baca juga: Kata Wakapolri soal Dugaan Rektor Unika Disuruh Buat Video Testimoni Apresiasi Kinerja Jokowi

PAN merupakan satu dari empat tersangka yang dihadirkan. Tiga orang lainnya adalah RH (16), MDS (15), dan RLA (15), warga Kabupaten Magelang.

“Sebelum (tawuran) minum ciu, (mengonsumsi) pil sapi. Saya dikasih (salah satu tersangka),” ucap warga Kota Magelang itu.

DP disebut membuat undangan tawuran melalui siaran langsung di Instagram pada Senin (5/2/2024) malam. Ia menantang berkelahi dengan senjata sabuk.

Baca juga: Penjelasan Polrestabes Semarang soal Permintaan Video kepada Rektor Unika Soegijapranata

Pelaku beraksi dengan menggunakan celurit

Undangan tersebut ditanggapi oleh empat tersangka.

Kemudian, mereka bersepakat bertemu di tempat kejadian perkara (TKP) pertama di pertigaan Kalibening, Secang.

Namun, saat beraksi, PAN justru menggunakan celurit. “Saya enggak dikasih tahu kalau (tawurannya) pakai sabuk,” akunya.

Di TKP pertama, jatuh korban berinisial MAS (15), pelajar SMP asal Secang. PAN menganiayanya dengan senjata tajam bawaannya. Korban menderita luka berat di punggung dan kini dirawat di rumah sakit di Salatiga.

Baca juga: Identitas Mayat Berhelm di Magelang Terungkap, Korban Pelajar SMP

Kepala Polresta Magelang, Kombes Mustofa menyebut, warga setempat sempat mengusir para remaja yang tawuran. Namun, peristiwa tersebut justru berlanjut di tempat DP ditemukan tewas.

Sama seperti korban sebelumnya, DP dihabisi PAN dengan celurit. Korban ini menderita satu luka di kaki dan dua luka di tungkai atas.

“DP ditinggal di tepi sawah di Jalan Payaman-Windusari. Teman-temannya cari selamat sendiri-sendiri,” imbuh Mustofa.

Perbuatan keempat tersangka pun dijerat Pasal 80 Ayat 3 UU 35/2014 tentang Perubahan atas UU 23/2002 tentang Perlindungan Anak.

Mereka diancam hukuman 15 tahun terungku.

Baca juga: Kejahatan Jalanan Kembali Terjadi di Jalan Lingkar Salatiga, Korban Dibacok, Ponsel dan Uang Raib

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com