PURWOREJO, KOMPAS.com - Tiga desa di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sudah 3 hari terendam banjir. Meski demikian, mereka masih enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Tiga desa tersebut yakni Desa Wonoyoso dan Tasikmadu Kecamatan Pituruh, dan Desa Wironatan Kecamatan Butuh. Diketahui banjir terjadi pada Selasa (30/1/2024) hingga hari ini Kamis (1/2/2024) belum surut.
Baca juga: Update Banjir Jakarta: 9 RT Masih Terendam, Warga di Semper Barat dan Timur Mengungsi
Miswan, salah satu warga mengatakan, banjir yang melanda di desanya sudah sering terjadi setiap tahunnya.
Hal ini lantaran sungai yang melintas di Desa Wironatan sudah mengalami pendangkalan.
"Sudah biasa setiap tahun banjir, kita berharap nanti sungainya digali lagi. Selain itu pintu air jangan manual," kata Miswan saat ditemui pada Kamis (1/2/2024).
Miswan mengatakan, banjir juga berdampak pada sawah-sawah milik warga. Sawah seluas 4 hektar yang baru ditanami padi, rusak terndam banjir.
"Semua kena air, di pinggir jalan sana kayaknya nanti pada mati. Nanti kalau sudah surut kita tanam lagi," kata Miswan yang juga petani ini.
Banjir di Desa Wironatan ketinggian air mencapai 70-100 cm. Sedangkan di Wonoyoso dan Tasikmadu antara 20-50 cm.
BPBD Purworejo terus memantau perkembangan bencana di tiga desa tersebut.
"Kalau saat ini tingginya sekitar pinggang orang dewasa," kata Miswan.
Muridan, Kepala Seksi Trantib Kecamatan Pituruh mengatakan, meski terendam banjir, warga masih enggan untuk mengungsi.
“Warga belum berkenan mengungsi. Kami terus memantau perkembangan dan untuk sementara situasi di Desa Wonoyoso maupun Tasik Madu masih aman terkendali,” kata Muridan.
Baca juga: Puluhan Rumah di Kampar Terendam Banjir, Warga Mengungsi
Kepala Pelaksana BPBD Purworejo, Haryono mengimbau warga terutama yang berada di daerah rawan banjir untuk terus waspada. Selain Bayan dan Pituruh, kecamatan lain yang memiliki potensi bencana banjir antara lain Bagelen, Purwodadi, Ngombol serta Bayan.
"Kita minta warga tetap waspada, karena hujan masih turun dengan intensitas yang cukup tinggi," kata Hariyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.