Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Senjata Api yang Digunakan Penembak di Colomadu, Polda Jateng: Kemungkinan Rakitan

Kompas.com - 30/01/2024, 19:11 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Polda Jawa Tengah (Jateng) mengamankan senjata api dari pelaku yang melakukan penembakan kepada Yuda Bagus Setiawan (32) di Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Pol Johanson Ronald Simamora mengatakan, barang bukti senjata api tersebut sedang dilakukan pemeriksaan.

"Nah, rakitan atau apa belum tahu. Lagi dicek. Tapi, kemungkinan bisa rakitan," kata Johanson, saat dikonfirmasi, pada Senin (29/1/2024).

Baca juga: Kasus Penembakan di Colomadu, Rekan Korban Sebut Dengar 8 Kali Letusan

Dia menuturkan, saat ini, penyidik sedang melakukan pendalaman asal mula senjata api yang didapat dari pelaku penembakan tersebut.

"Asal usulnya (senjata api) masih penyelidikan," kata dia.

Untuk saat ini, proyektil dan selongsong peluru yang berhasil diamankan oleh polisi juga sedang diperiksa di Labfor Polda Jateng.

"Hingga sore ini hasil pemeriksaan barang bukti itu belum keluar," ungkap Johanson.

Ditanya soal adanya dalang atau otak dalam kasus penembakan tersebut, dia belum bisa memastikan. Yang jelas, lanjut dia, saat ini sudah ada tiga pelaku yang diamankan.

"Masih terus melakukan penyelidikan dengan memeriksa sekitar 15 orang saksi," papar dia.

Diberitakan sebelumnya, penembakan pada Yudha Bagus Setiawan terjadi pada Jumat (26/1/2023), malam.

Baca juga: Fakta Penembakan di Colomadu, Berawal Aksi Sweeping dan 1 Tewas

Korban diduga merupakan anggota organisasi masyarakat (ormas) yang diduga melakukan aksi sweeping atau membubarkan perjudian di Kawasan Tohudan.

Saat pembubaran tersebut, terjadi perlawanan dari kelompok lain. Hingga, terjadinya penembakan mengunakan senjata api oleh OTK hingga membuat korban tersungkur dan meninggal dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com