Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Lebat, 3 Desa di Purworejo Terendam Banjir, Ratusan Keluarga Terancam Mengungsi

Kompas.com - 30/01/2024, 16:47 WIB
Bayu Apriliano,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Hujan yang melanda Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah mengakibatkan sungai-sungai meluap ke pemukiman warga.

Bahkan tiga desa di Kabupaten Purworejo yakni Desa Wironatan Kecamatan Butuh, Desa Wonoyoso, dan Desa Tasik Madu Kecamatan Pituruh terendam banjir.

Ratusan keluarga pun terancam mengungsi karena debit air yang tinggi.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, 2 Kabupaten di Yogyakarta Diminta Waspada, Mana Saja?

Kepala BPBD Kabupaten Purworejo Hariyono mengatakan, kondisi banjir relatif dan variatif, debit air juga terus bertambah. Dari pantauan di Desa Wironatan ketinggian air antara 70 cm- 100 cm.

Jumlah KK yang terdampak kurang lebih sekitar 160 -170 KK.

"Selain hujan cukup deras, setelah kami melakukan kajian ada beberapa sebab air menjadi tergenang. Salah satunya karena ada sumbatan saluran air dan ada beberapa pintu air yang belum dikondisikan atau belum diangkat," kata Hariyono saat ditemui di lokasi banjir, Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Puncak Musim Hujan 2024, Sulsel Waspada Banjir, Daerah Mana Saja?


Baca juga: Tabrak Pohon Tumbang di Godean Sleman, Warga Kulon Progo Meninggal di Tempat

Kendati kebanjiran imbuhnya, warga tiga desa ini sudah terbiasa dengan kondisi banjir.

Kepala desa bersama warga juga sudah melakukan siaga antisipasi kemungkinan bertambahnya ketinggian air.

"Kita sudah koordinasi dengan pak kades persiapan pendataan untuk evakuasi dan pengungsian. Kita imbau masyarakat untuk evakuasi sedini mungkin," katanya lagi.

Baca juga: Curhat Warga Makassar yang Kebanjiran Setiap Tahun, Perabot Elektronik Rusak dan Tak Ada Perubahan

Ketinggian air di Desa Tasikmadu dan Wonoyoso

Sementara itu, ketinggian air yang merendam rumah warga di Desa Tasikmadu dan Desa Wonoyoso berkisar antara 20 cm hingga 50 cm.

Hariyono menambahkan, banjir genangan di wilayah tiga desa tersebut akibat hujan dengan kurun waktu sekitar 4 jam yang mengakibatkan air sawah dan sungai meluap.

"Hujan dengan intensitas sedang berlangsung dari 29-30 Januari 2024 mengakibatkan banjir genangan yang disebabkan dari luapan air sawah serta irigasi," pungkasnya.

Baca juga: Curhat Warga Semarang, Belum Kerja Sudah Pusing karena Terjebak Macet Berjam-jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com