Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pemuda di Malang Gelar Doa untuk Indonesia, Berharap Tak Ada Kecurangan Pemilu

Kompas.com - 28/01/2024, 08:38 WIB
Reni Susanti

Editor

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 800 pemuda yang tergabung dalam Partai X menggelar "Doa untuk Indonesia", menjelang Pemilu 14 Februari 2024.

Acara ini digelar untuk menjaga pemilu bisa berlangsung adil, jujur, dan damai.

“Semua orang berharap tidak ada kecurangan masif dan sistematis yang berpotensi memicu konflik horizontal. Sebab, jika hal itu terjadi, maka bangsa kita sedang berjalan secara tergesa menuju kehancuran," ujar Aziza, penyelenggara Doa untuk Indonesia di Malang, Sabtu (27/1/2024).

Baca juga: Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Pemerintah DIY Tegaskan ASN Harus Netral Selama Pemilu

Ketua Umum Eksekutif Partai X, Erick Karya menyampaikan, partainya bukan peserta pemilu. Partai X diinisiasi sekelompok anak muda karena kegelisahan pada situasi politik nasional yang berusaha ditarik secara masif ke arah politik kekuasaan.

Apalagi belakangan ini, politik nasional terasa sangat mengabaikan kepentingan rakyat dan kemakmuran bersama.

Kepemimpinan nasional ditafsirkan secara tidak etis sebagai kekuasaan individual. Negara dan seluruh kekayaan di dalamnya yang sejatinya milik rakyat, direduksi seolah-olah menjadi milik sekelompok orang.

Baca juga: Jelang Pemilu, MUI: Kepentingan Utama Tiap Kelompok Jaga NKRI

“Kekuasaan nasional terkesan dikelola secara individual untuk kepentingan pribadi dan kelompok,” imbuh Erick.

Padahal, dalam negara Republik, birokrasi didesain mengabdi kepada rakyat dan negara yang diterjemahkan melalui undang-undang.

Hal ini diselewengkan dengan memaknai birokrasi sebagai pegawai pemerintah, seperti ambtenaar di zaman Hindia Belanda yang melayani kekuasaan.

Di sisi lain, ada arus berlawanan yang ingin menghentikan praktik-praktik di atas, dengan cara mengganti rezim.

Namun, sambung Erick, mengganti rezim lama tidak pernah bisa menjamin rezim baru tidak akan terjebak pada hal yang sama.

Itu sebabnya Partai X diinisiasi sebagai penyeimbang pendulum politik yang cenderung berorientasi pada kekuasaan dengan menjadi partai politik bukan peserta pemilu 2024.

Menyimak praktik politik pasca reformasi, Partai X mengajak rakyat Indonesia merenungkan kembali makna Pancasila, menilik ulang UUD 45 hasil amandemen, memperkuat kembali fungsi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai representasi kedaulatan rakyat, dan menjaga Presiden sebagai pelaksana mandat, bukan sebagai pemilik negara.

Partai X mendorong digitalisasi semua urusan masyarakat untuk transparansi, efisiensi, dan efektivitas pemerintahan. Partai X juga memperkenalkan reformasi hukum dengan penggunaan expert system dalam proses peradilan.

“Partai X mengajak semua anak muda untuk berpartisipasi dalam tata kelola negara. Sebab, masa depan bangsa ini milik mereka. Bangsa ini akan adil, makmur, dan beradab atau akan bergelimang utang, itu sepenuhnya akan menjadi tanggungjawab anak-anak muda saat ini,” pungkas Erick.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Gibran Enggan Komentari Putusan MA Dinilai Muluskan Dinasti Politik Jokowi

Saat Gibran Enggan Komentari Putusan MA Dinilai Muluskan Dinasti Politik Jokowi

Regional
Digauli Bapak Angkat, Siswi SD di Grobogan Hamil 8 Bulan

Digauli Bapak Angkat, Siswi SD di Grobogan Hamil 8 Bulan

Regional
Soal Putusan MA dan Peluang Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Sandiaga

Soal Putusan MA dan Peluang Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Sandiaga

Regional
Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Regional
Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Regional
Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Regional
2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

Regional
Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Regional
Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Kompak Kenakan Kaos 'Ngegas Jateng' Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Kompak Kenakan Kaos "Ngegas Jateng" Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Regional
Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com